SELONG– Warga Desa Kalijaga Kecamatan Aikmel Lombok Timur dibuat resah oleh ulah peminta sumbangan bernama Nurul Ihsan warga Sumenap, Jawa Timur Senin kemarin (20/3).
Pria ini diamankan aparat desa setempat dan polisi. dia nyaris dihabok warga setempat.
Kecurigaan warga karena gelagat pelaku layaknya tidak seperti orang yang meminta sumbangan. Saat mendatangi salah seorang warga, pelaku bersikap tidak sopan bahkan memaksa warga untuk memberikanya sumbangan. Dari sana warga mulai menaruh curiga. Terlebih lagi, akhir-akhir ini isu kasus penculikan anak marak terjadi.
‘’ Infonya dari masyarakat, dia minta sumbangan dengan cara paksa,” kata Kapolres melalui Kasubag Humas Polres Lotim Iptu I Made Tista.
[postingan number=3 tag=”lotim”]
Informasi diamankannya Nurul Ihsan ini segera menyebar. Berhembus isu, jika yang diamankan itu pelaku penculikan anak. Warga setempat berhamburan keluar rumah. Beruntung aparat desa setempat, langsung mengambil tindakan cepat. Peminta sumbangan itu, kemudian diamankan ke kantor desa untuk menghindari aksi anarkis warga. Di luar kantor desa, puluhan warga berkumpul. Polisi pun langsung ke lokasi mengamankan situasi.
Anggota Sabhara dari Polres Lotim dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi Ihsan. Dengan pengawalan ketat petugas, yang bersangkutan di keluarkan dari kantor desa setelah itu dibawa ke Polres Lotim ‘’ Proses evakuasi berlangsung aman,” katanya.
Setibanya di Polres, peminta sumbangan itu diperiksa untuk mendalami keterangannya. Dari pengakuannya, jika uang sumbangan itu untuk yayasan pendidikan di Sumenap. Dari hasilnya, ia pun akan derikan upah dari sumbangan yang didapatkan. ‘’ Pelaku ngaku dapat upah 10 persen dari hasil sumbangan,” tutupnya.
Kepala Desa Kalijaga, Hayyaalatain menjelaskan, pelaku meminta sumbangan dengan cara memaksa dan masuk ke dalam rumah warga tanpa permisi pada pemilik rumah. Sikap tak wajar ini membuat masyarakat desa Kalijaga resah selama tiga hari terakhir hingga Nurul Ihsan dapat diamankan di rumah Kepala Dusun Keramba, Jumhur sekitar pukul 10.00 Wita. “Perbuatan pelaku telah membuat masyarakat resah selama tiga hari terakhir,” kata.
Pelaku mendatangi rumah Jumhur. Saat itu Jumhur sedang tidak di rumah dan yang ada hanya sang istri di dalam rumah. Rupanya pelaku nekat masuk ke dalam rumah melalui pintu ruang tamu yang tertutup namun tak dikunci dan menerobos ke dalam rumah. Pemilik rumah kaget dan berteriak. ” Sebelumnya warga melapor jika pelaku melakukan aksi pada malam sekitar waktu Magrib pada hari Minggu (19/3), hingga saya turun melakukan pencarian namun tidak menemukan pelaku dan ternyata besoknya (kemarin, red) ia kembali beraksi,” imbuhnya.
Saat diamankan di kantor desa, Nurul Ihsan memgaku datang bersama 20 orang rekannya dari Sumenep, Jawa Timur meminta sumbangan di Lombok untuk pembangunan yayasan Al-Jannah, Sumenep.
“Tidak benar isu yang menyatakan penculikan anak. Yang benar adalah pelaku meminta sumbangan namun dengan cara memaksa dan bahkan masuk ke dalam rumah orang hingga tuan rumah yang sedang mandi dilihat dan ini yang membuat masyarakat sangat resah,” jelas Hayyaalatain. (lie)