BI NTB Bantu Pompa Hidram untuk Kebutuhan Air Pertanian di Kota Bima

Kepala Perwakilan BI NTB Berry Arifsyah Harahap, Danrem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Agus Bhakti foto bersama kelompok tani dan warga di Jatibaru, Kota Bima, Kamis (21/9).

KOTA BIMA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB menyalurkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa bantuan pembangunan instalasi air system hydrolic ram pump (pompa hidram) kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tolo Bumi Kota Bima.

Peresmian bantuan pembangunan instalasi air Pompa Hidram dihadiri Kepala Perwakilan BI NTB Berry Arifsyah Harahap, Danrem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Agus Bhakti, Kepala Dinas PUPR Kota Bima, Camat Asakota, Kapolsek Jatibaru Timur, Dandim 1608/Bima, Lurah Jatibaru dan Ketua Gapoktan Tolo Bumi, Kamis (21/9).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor non tambang, khususnya pada lapangan usaha pertanian. Mengingat PDRB non tambang Provinsi NTB tercatat masih tumbuh positif di angka 4,11% (yoy)pada Triwulan II/2023 yang relatif kuat meskipun sedikit melandai dari Triwulan sebelumnya yang mencapai 4,78% (yoy).

Baca Juga :  Sambut Nataru, BI NTB Siapkan Uang Tunai Rp 1,64 Triliun

Berry menjelaskan bahwa sebagian besar lahan anggota Gapoktan Tolo Bumi ditanami komoditas pangan strategis, yakni padi dan kacang- kacangan. Namun, kebanyakan lahan anggota merupakan lahan tadah hujan yang hanya bisa panen 1 kali/tahun akibat terbatasnya pasokan air untuk irigasi. Keterbatasan air ini tentu saja menjadi kendala untuk meningkatkan produktivitas hasil panen, terlebih saat ini terdapat risiko kekeringan dan mundurnya musim hujan.

Berry berharap melalui bantuan ini dapat menjadi solusi terkait kendala pemenuhan air, khususnya untuk menunjang kegiatan pertanian, sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan anggota kelompok.

“Selain untuk pengairan, pompa hidram ini juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih warga sehari- hari, terutama saat musim kering dan ketersediaan air mulai terbatas,” ujar Berry.

Untuk diketahui pada tahun ini terdapat risiko cuaca ekstrem dan El Nino yang menyebabkan periode musim kemarau berlangsung lebih lama sehingga berdampak pada peningkatan risiko gagal panen. Menurut perkiraan, fenomena El Nino ini berpotensi terjadi setiap tahun dan akan terus menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTB yang secara struktur ekonominya didominasi oleh pertanian. Oleh sebab itu, Bank Indonesia mengambil  langkah pembangunan instalasi air system hydrolic ram pump (pompa hidram) sebagai salah satu solusi yang konkrit atas hal ini.

Baca Juga :  BI Proyeksi Ekonomi NTB 2023 Tetap Tumbuh Positif

Bank Indonesia juga turut menyampaikan apresiasi kepada jajaran Korem 162/Wira Bhakti, Kodim 1608/Bima, dan Bintara Pembina Desa (BABINSA) yang telah membantu dan bekerja sama dalam mendukung kelancaran pembangunan, termasuk membantu monitoring dan pemeliharaan sarana pompa hidram ini.

“Semoga penyaluran PSBI ini dapat dipergunakan dan dijaga dengan sebaik- baiknya dan yang paling penting dapat memberikan manfaat secara jangka pendek maupun jangka panjang untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan strategi KIS (Konsistensi, Inovasi dan Sinergi),” harap Berry. (luk)

Komentar Anda