Bersedekah Buah Kepada Monyet

Baru-baru ini sekelompok anak muda yang mengatasnamakan diri Lombok Mongkey Forest Care’s Community memperkenalkan cara ngabuburit yang unik sekaligus bermanfaat, yaitu bersedekah buah kepada monyet yang ada di Pusuk Pass Kabupaten Lombok Utara (KLU). Cara ngabuburit yang satu ini patut dicoba, selain karena unik juga sangat membantu kelestarian monyet.

________________

ZULKIFLI-TANJUNG

________________

LOMBOK Mongkey Forest Care’s Community sendiri baru melakukan kegiatan ngabuburit dengan bersedakah buah kepada monyet pada Minggu (12/6). Rencananya untuk aksi kedua kali akan dilakukan pada Minggu (19/6) di lokasi yang sama yaitu di Pusuk Pass KLU jam 16.00 WITA.

Komunitas ini pun mengundang siapa pun yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Namun dengan persyaratan, setiap orang yang ikut kegiatan harus membawa buah untuk disedekahkan kepada monyet-monyet yang ada di Pusuk Pass. Selanjutnya tidak boleh meninggalkan sampah. Sampah harus dibuang pada tempatnya. Oleh karenanya setiap orang yang ikut berpartisipasi diharuskan membawa kantung plastik atau karung untuk menjadi tempat sampah. “Kegiatan pertama kemarin diikuti sekitar 15 orang, karena spontan. Itu dari unsur Endri’s Foundation, LPA KLU, Polres KLU sama GR. 10.000,” ujar Feri Herianto Ardi, salah satu pencetus Lombok Mongkey Forest Care’s Community, Jumat (17/6).

Baca Juga :  Heboh, Tujuh Warga Digigit Monyet Jadi-Jadian

Kemudian untuk kegiatan kedua nanti, diperkirakan lebih dari 30 orang yang akan ikut serta, karena Polres KLU dan Satpol KLU juga akan turun ikut ambil bagian dengan mengerahkan personelnya. Kemudian juga dari Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kelautan dan Perikanan (DPPKKP) KLU.

Feri bersama teman-temannya sendiri berikhtiar agar kegiatan ini tidak hanya pada bulan Ramadhan melainkan juga setelahnya setiap hari Minggu. Hal ini kata Feri sebagai wujud dalam pelestarian monyet. Karena selama ini monyet-monyet yang ada di pusuk hanya dieksploitasi sebagai sumber pendapatan di bidang pariwisata, tanpa dipikirkan keberlangsungan hidup monyet dan habitat monyet itu sendiri. “Makanya kami bergerak untuk memberi makan monyet dan membersihkan sampah sekitar,” terangnya.

Baca Juga :  Heboh, Tujuh Warga Digigit Monyet Jadi-Jadian

Pemerintah KLU sendiri sebenarnya bukan tutup mata dengan persoalan monyet ini. Pemerintah KLU melalui DPPKKP sudah menganggarkan pakan monyet senilai Rp 36 juta pada APBD 2016. Dengan perhitungan Rp 100 ribu per hari dalam setahun. Namun sayangnya, DPPKKP memutuskan untuk tidak mengeksekusi anggaran ini hanya karena kesulitan membuat pertanggungjawaban. Salah satunya karena monyet tidak bisa menandatangani serah terima bantuan pakan. (*)

Komentar Anda