Berburu Keindahan Air Terjun Mangku Sakti Desa Sajang Sembalun

Jalan Terjal Terobati Panorama Eksotis

Jalannya yang masih alami dan belum tersentuh perbaikan yang layak menjadi masalah utama yang dikeluhkan semua pengunjung. Akibat kendaraan motor sekalipun kadang tidak bisa melintas. “Masalahnya jalan rusak parahnya, dari mulai masuk sampai tiba di lokasi parkir,’’ ungkap Ali, salah seorang pengunjung, akhir pekan lalu.

Dengan rasa dongkol, Ali menggerutu menanyakan peran pemerintah untuk mengembangkan destinasi wisata. Meski demikian, Ali pun harus ikhlas melewati jalan super parah dengan ekstra hati-hati. Karena, bersamaan dengannya, seorang pengendara di depannya jatuh dari motornya akibat jalan yang rusak parah dengan tanjakan dan kelokan penuh hamparan kerikil dan debu.

Baca Juga :  "Air Terjun Mayung Putik" Serasa Menikmati Air Segara Anak

Dari parkiran, pengujung harus berjalan kaki menuju lokasi air terjun Mangku Sakti sekitar 25-30 menit. Tak banyak pengunjung yang datang. Hanya pepohonan yang menjadi kawan menikmati perjalanan menuju air terjun ini. Setelah kaki cukup terasa pegal berjalan, gemericik air tejun mulai terdengar.

Seiring dengan adanya plang informasi bahwa lokasi air terjun tinggal puluhan meter lagi. Dengan lokasi pemandian di area air terjun dibagi dua. Yakni air terjun Mangku Sakti dan air terjun Mangku Kodek yang menjadi aliran dari air terjun Mangku Sakti yang berada di atasnya.

Baca Juga :  Melihat Keindahan Air Terjun Jeruk Manis Yang Kian Sepi Pengunjung

Dalam papan diimbau kepada pengunjung agar tidak terlalu dekat dengan lokasi air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 40 meter tersebut. Arus air terjun bisa menyeret pengunjung ke dalamnya. Maka sebagian besar pengunjung akhirnya lebih memilih memulai merasakan jernihnya air terjun di Mangku Kodek yang relatif lebih kecil. Ditambah, pemandangan di air terjun Mangku Kodek merupakan pemandangan yang sangat langka. Air jernih mengalir diapit bebatuan yang konon sisa lahar letusan gunung yang menjadi asal muasal terbentuknya Gunung Rinjani.

Komentar Anda
1
2
3