Bank NTB Syariah Tutup Kinerja 2019 dengan Tumbuh Meyakinkan

Kinerja Bank NTB Syariah 2019
OPTIMISME – Direktur Utama PT Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo bersama jajaran direksi dan komisaris usai memberikan keterangan perss, Rabu (4/3).

Menyongsong Optimisme Kinerja 2020

MATARAM – Bank NTB Syariah menutup tahun 2019 dengan kinerja yang cemerlang. Berbagai target kinerja keuangan dan keuangan serta kebijakan strategis lainnya selama 2019, berhasil dengan tumbuh positif dicapai oleh jajaran direksi Bank NTB Syariah yang dikomandoi oleh H Kukuh Rahardjo.

Saat kondisi ekonomi yang masih tidak menentu, dikarenakan pengaruh pascagempa bumi pada Agustus 2018 dirasakan hingga kurun waktu 2019, namun justru kinerja Bank NTB Syariah sangat membanggakan. Berbagai indikator penilaian keberhasilan sebuah lembaga perbankan dicapai dengan baik oleh Bank NTB Syariah. Bahkan laba atau keuntungan yang dibukukan kinerja 2019 meningkat diatas 7 persen, dari angka Rp 151 miliar di tahun 2018, naik menjadi Rp 163 miliar di 2019.

Gempa bumi 2018 dan terasa hingga 2019, berpengaruh besar terhadap kondisi perekonomian NTB, dimana pertumbuhan ekonomi daerah pada kisaran 2,5 persen terbilang rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun Bank NTB Syariah justru berasil membukukan kinerja positif dengan semangat optimisme menyongsong tahun 2020 melalui motto “Surviving Through the Waves’ yang bermakna Bank NTB Syariah akan menghadapi, menggunakan dan mengelola challenge – challenge yang ada secara optimal untuk melanjutkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas dan berkesinambungan, sehingga mampu menjadi bank yang amanah, terkemuka dan menjadi pilihan utama masyarakat NTB.   

“Syukur kepada Allah SWT atas karunia yang luar biasa bagi Bank NTB Syariah. Seluruh parameter utama kinerja Bank NTB Syariah sampai dengan Desember 2019 menunjukan pertumbuhan yang insyaallah semakin memperkuat dalam memberikan layanan perbankan syariah kepada masyarakat NTB,” kata Direktur Utama Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo saat memberikan keterangan perss, Rabu (4/3).

Menurut Kukuh, di tengah tantangan kondisi ekonomi pascagempa yang kurang menguntugkan, Bank NTB Syariah dapat membukukan pertumbuhan usaha yang sangat baik. Secara umum, kinerja Bank NTB Syariah berada di atas rata-rata industri perbankan syariah nasional. Indikator operasional dan keuangan Bank NTB Syariah tahun 2019 mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Aset Bank NTB Syariah tercatat sebesar Rp 8.640 miliar atau tumbuh 22,76% (yoy), Dana pihak ketiga (DPK) Rp 6.816 miliar atau tumbuh 38,50% (yoy), pembiayaan mencapai Rp 5.582 miliar atau tumbuh 14,64% (yoy) dan Laba tercapai sebesar Rp163 miliar (audit) atau tumbuh 7,47% (yoy). Demikian pula untuk rasio-rasio keuangan menunjukkan hasil yang positif dibandingkan tahun 2018, misalnya NPF 1,36%; ROA 2,56%; ROE 12,05%, CAR 35,47%, BOPO 76,83%; NI 5,51% dan FDR 81,89%.

“Kita tidak ingin terlihat gemuk, tapi berlemak. Tapi kita ingin menjadi besar, kuat dan berotot”, imbuh Kukuh, banker yang berkarir di dunia perbankan sejak tahun 1992 dan pernah menjabat sebagai Direktur Bisnis di salah satu Bank Syariah Nasional sebelum menakhodai Bank NTB Syariah.

Baca Juga :  Bank NTB Syariah Dapat Tambahan Kuota Pembiayaan 450 Rumah Subsidi

Lebih jauh Kukuh mengatakan, secara umum Bank NTB Syariah berhasil mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2019, sekaligus menunjukan bahwa direksi Bank NTB Syariah telah menjalankan amanah yang diberikan dan berkomitmen penuh untuk senantiasa merealisasikan target-target RBB secara baik selama tahun 2019. Direksi telah bekerja mengoptimalkan produktivitas dengan implementasi pengukuran kinerja kepada seluruh pegawai dengan menerapkan sistem reward and punishment.

“Sekaligus memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh karyawan/ti atas pencapaian tersebut sebagai hasil kinerja bersama,” ungkap Kukuh.

Kukuh lebih lanjut menjelaskan, bahwa pertumbuhan kinerja dalam perjalanan setahun konversi Bank NTB Syariah menjadi Bank Umum Syariah, salah satunya didukung oleh kehandalan jaringan distribusi yang dimiliki oleh Bank NTB Syariah. Beliau menjelaskan bahwa saat ini Bank NTB Syariah memiliki jaringan kantor sebanyak 45 unit, tersebar di seluruh wilayah NTB maupun Surabaya dan merupakan yang terbanyak di provinsi NTB. Jaringan kantor tersebut diantaranya terdapat 12 kantor cabang, 21 kantor cabang pembantu, 7 kantor kas serta 4 kantor pelayanan.

Ke depan Bank NTB Syariah akan berupaya meningkatkan jumlah layanan kantor, khususnya di daerah blindspot yang memiliki potensi dan kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan keuangan syariah. Bank NTB Syariah juga akan lebih fokus mengembangkan layanan electronic channel dan digital yang saat ini sudah menjadi trend kebutuhan nasabah. Untuk mewujudkan hal tersebut disediakan jaringan layanan ATM yang saat ini berjumlah 200 unit tersebar di seluruh wilayah NTB sebanyak 199 unit, diantaranya untuk Pulau Lombok sebanyak 127 unit dan Pulau Sumbawa sebanyak 72 unit dan, sedangkan 1 unit ditempatkan di kantor cabang Surabaya.

Jumlah EDC akhir tahun 2019 sebanyak 403 unit dan telah dilakukan “Redesign and Features Enrichment” Bank NTB Syariah Mobile atau penyegaran tampilan Mobile Bank NTB Syariah menjadi semakin eye cathing dan user friendly serta pengkayaan fitur-fitur transaksi. Diharapkan posisi mobile banking Bank NTB Syariah sebagai salah satu media alternatif transaksi perbankan yang setara kualitasnya dengan media pada bank nasional, sehingga mampu menjawab kebutuhan dan meningkatkan kenyamanan transaksi yang dilakukan oleh nasabah.

Selanjutnya, sebagai upaya dalam meningkatkan layanan dan bisnis, Bank NTB Syariah melakukan kerja sama dengan sejumlah lembaga yang ditandai dengan penandatanganan kemitraan strategis beberapa institusi BUMN, Anak Usaha BUMN, Startup (Unicorn) multinasional dan developer lokal yang terlaksana selama tahun 2019.

Baca Juga :  Tambah Penyertaan Modal, Pemkab Dompu Posisi Kedua Pemegang Saham Bank NTB Syariah

Kukuh membeberkan, bahwa terdapat delapan kerja sama strategis Bank NTB Syariah di dalam upaya meningkatkan kinerja, layanan dan pengelolaan aktivitas yang lebih baik, diantaranya kerja sama dengan PT Pegadaian (Persero) terkait kemitraan startegis pengelolaan haji Nasabah Pegadaian, kerja sama dengan PT Taspen Life terkait pengelolaan THT pegawai Bank NTB Syariah dan auto debet pembayaran premi asuransi jiwa Aparatur Sipil Negara, kerja sama dengan DPLK BNI terkait pengelolaan DPLK pegawai Bank NTB Syariah, kerja sama dengan BPJS Kesehatan terkait pembiayaan talangan BPJS, MoU lima Bank peserta sindikasi pembiayaan infrastruktur Pemda Kabupaten Lombok Barat, kerja sama dengan HKTI NTB tentang penyaluran pembiayaan Tunas Sejahtera iB  Amanah PT Bank NTB Syariah bagi petani bawang putih dan petani jagung binaan HKTI NTB, kerja sama dengan PT GOPAY Indonesia terkait inklusifitas digitalisasi UMKM.

Menurut Kukuh, kerja sama dengan 8 lembaga ini merupakan bentuk sinergitas dan wujud simbiosis mutualisme yang menjadi sinyal positif bahwa bisnis Bank NTB Syariah tengah berkembangan insyaallah ke arah yang lebih baik dan tentunya diyakini akan berimplikasi kepada kelengkapan produk dan jasa bank semata – mata untuk semakin memudahkan, mendekatkan dan menjamin inklusifitas layanan yang terbaik dari Bank NTB Syariah kepada masyarakat.

“Dengan beragam program dan layanan baru tersebut, Bank NTB Syariah ingin menunjukkan bahwa bank daerah yang telah berusia 56 tahun ini juga layak dan pantas disebut sebagai Digital Friendly Company,” ucap Kukuh.

Lebih lanjut Kukuh mengatakan, diluar aspek kinerja bisnis dan operasional layanan, Bank NTB Syariah dalam perannya sebagai lembaga kepercayaan juga dituntut oleh regulator untuk senantiasa dapat menyeimbangkan fungsinya guna memastikan pelaksanaan pengelolaan perusahaan tetap pada patron yang ideal sesuai ketentuan dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Dalam proses memajukan bank setelah konversi, manajemen melakukan perbaikan dan pembenahan sebagai pelaksanaan inisiatif strategis bank antara lain meliputi, perbaikan proses bisnis (pembiayaan), penyempurnaan organisasi, peningkatan kualitas dan kuantitas SDI, pembenahan infrastruktur & sistem IT, penguatan management risiko, penyesuaian produk dan jasa bank.

“Semoga Bank NTB Syariah terus tumbuh untuk dapat mewujudkan visi dan misinya, serta dapat memberikan kontribusi kepada negeri, sehingga terjadi pertumbuhan yang berkelanjutan untuk keadilan dan kesejateraan bagi pemangku kepentingan, Bank dan masyarakat Bumi Gora,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda