Banjir Terowongan By Pass Dikeluhkan Warga

BANJIR: Setiap kali hujan turun, banjir selalu terjadi di Terowongan By Pass 2, yang meskipun sudah bertahun-tahun terjadi, namun belum juga ditangani.(FAHMY/RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG — Sudah bertahun-tahun banjir di terowongan By Pass BIL 2 yang berada di Desa Bajur dan Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat tak kunjung tertangani. Bahkan semenjak jalan by pass ini dibangun tahun 2015 lalu, selalu menjadi keluhan warga masyarakat.

Pantauan Radar Lombok, Minggu (26/3), sudah satu pekan terowongan ini tergenang. Sehingga para pengguna jalan harus ekstra hati-hati ketika melintas di jalur lambat terowongan by pass ini, baik yang datang dari arah utara maupun yang datang dari arah selatan. Apalagi tinggi genangan mencapai ketinggian betis orang dewasa, yang terkadang membuat kendaraan sepeda motor warga yang lewat mogok karena terendam air.

Warga masyarakat dan para pengguna jalan sudah lama mengeluhkan akan kondisi jalan ini. Namun hingga saat ini belum juga ada penanganan dari pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan jalan ini. Banjir di terowongan by pass itu pun menjadi atensi serius dari kalangan organisasi kepemudaan, seperti KNPI Lobar.

Baca Juga :  Warga Tuntut Proyek Perumahan Disetop

Ketua KNPI Lobar, Mursidin mengatakan, masalah klasik banjir di terowongan bypass tak kunjung ditangani secara serius. “Karena bukan sekali dua kali banjir di bypass ini, tetapi selalu berulang-ulang. Ini jadi sorotan masyarakat maupun kami di KNPI, apakah persoalan ini dibiarkan tanpa solusi dari pemerintah,” ujar Mursidin.

Ia pun menduga beberapa pemicu banjir itu, tak lepas dari pembangunan saluran yang buruk tanpa perhitungan elevasi, ukuran gorong-gorong yang tak mampu menampung air sehingga meluber ke jalan.

Menurutnya, pengaruh maraknya pembangunan perumahan diduga menutupi saluran di daerah itu juga ikut andil dalam permasalahan banjir ini. “Tinggi elevasi proyek jalan itu dan gorong-gorongnya tak mampu menampung air,” ujarnya.

Dan hasil penelusurannya, saluran itu menjadi muara dari beberapa saluran yang dibuang melalui under pass di terowongan bypass tersebut. Sementara saluran terowongan tak memadai untuk menampung air, sehingga air meluber menggenang ke jalan tiap kali hujan turun.

Dampaknya, tidak saja merugikan pengendara namun juga dirasakan oleh pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar lokasi terowongan. “Warga yang jualan di sekitar lokasi itu mengeluh, karena tak bisa jualan,” ujarnya.

Baca Juga :  Wilayah Lobar Masuk Kota Mataram

Belum lagi di daerah itu ada pemukiman warga yang terdampak, sehingga dikhawatirkan timbul penyakit akibat genangan air itu. Disatu sisi jalur nasional itu menjadi wajah daerah yang dilalui oleh banyak pengendara, terlebih pada saat even nasional maupun internasional seperti WSBK dan MotoGP. “Seharusnya jalur nasional itu bersih dari kendala semacam ini. Namun malah menjadi langganan banjir,” ujarnya.

Pihaknya pun atas nama KNPI akan melakukan upaya, bersurat ke Dinas PU Provinsi NTB dan Kabupaten Lobar, serta Balai Jalan Nasional (BJN). “Kami akan bersurat dan hearing menyuarakan persoalan ini supaya ditangani,” ujarnya.

Masyarakat yang ada di sekitar mendesak agar pihak-pihak terkait serius mengatasi masalah ini, agar semua kembali normal. “Agar jalur itu tidak banjir lagi, pengendara tidak terganggu, dan orang bisa berjualan di sekitar terowongan ini,” ujarnya. (ami)

Komentar Anda