ASN Muslimah Diharuskan Pakai Cadar

ARAHAN: Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT saat memberikan arahan kepada para ASN, Jumat kemarin. (M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)
ARAHAN: Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT saat memberikan arahan kepada para ASN, Jumat kemarin. (M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA—Berbagai kebijakan diterapkan oleh Pemkab Lombok Tengah (Loteng), sebagai antisipasi terhadap penyebaran virus corona. Kalau sebelumnya menggalakkan program 2 juta masker, maka kini Pemkab memerintahkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang muslimah, untuk menggunakan cadar sebagai pengganti masker.

Hal ini setelah para ASN Loteng kini beraktivitas kembali normal. Seperti rutinitas ASN setiap Jumat pagi, melaksananakan senam juga sudah mulai dilakukan. Hanya saja, ke depan senam ini akan dilakukan di setiap kantor, sehingga OPD yang senam di Kantor Bupati hanya bagi OPD yang kantornya disana saja.

Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT menegaskan, untuk menyongsong pola hidup baru atau yang akrab disebut New Normal. Maka tentu harus dimaknai New Normal ini seperti apa. Karena memang saat ini kondisinya penerapan New Normal tergantung dari masyarakat, apakah mereka siap untuk menerapkan sesuai protokol.

“Semua kegiatan harus dilakukan, misalkan jaga jarak dan cuci tangan, termasuk pakai masker. Jadi memang kita ini masa persiapan menuju New Normal, karena sebuah keniscayaan apapun kondisinya. Mau daerah merah dan lain sebagainya, tetap saja masyarakat tidak bisa di rem untuk melaksanakan kegiatan,” ungkap Suhaili, kemarin.

Maka konsep saat ini belajar untuk hidup berdampingan dengan Covid-19. Artinya meski corona tetap ada dan tidak bisa habis, tapi kegiatan harus tetap jalan. Terlebih apa yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo, bahwa harus tetap produktif. Sehingga walaupun corona tetap ada, tapi beraktivitas seperti biasa.

“Makanya kita mulai dari ASN untuk menerapkan pola hidup baru ini. Jangan sampai kita yang selama ini mengingatkan masyarakat, tapi kita ASN tidak melakukan. Maka kita galakkan maskerisasi. Setiap ASN muslim yang pakai jilbab ini biar lebih praktis harus menggunakan cadar juga sebagai pengganti masker,” terangnya.

Diakui, memang jika selama ini sudah banyak daerah yang melakukan sosialisasi penerapan New Normal, salah satunya memang Lombok Tengah. Dimana mereka melakukan edukasi dan simulasi bagaimana menjalani kehidupan baru ini. Termasuk memfasilitasi berbagai kesiapan menuju New Normal.

“Makanya saya berinovasi menggunakan cadar, karena sebagian besar ASN kita yang perempuan adalah muslimah dan menggunakan jilbab. Maka jilbab ini menjadi dua fungsi, menutup aurat sekaligus pencegahan corona dengan menggunakan cadar,” terangnya.

Jika itu semua sudah berjalan dengan baik, maka aktivitas akan bisa normal, termasuk aktivitas masyarakat kembali berjualan di pasar, nyongkolan dan berbagai kegiatan lainnya. Namun tentu tetap mengacu pada protokol kesehatan, sebelum vaksin atau obat corona bisa ditemukan.

“Yang non muslim tetap pakai masker, dan yang muslimah harus pakai cadar. Bahkan gerakan maskerisasi dengan menggunakan cadarisasi ini akan saya lombakan, dan akan saya cek setiap Jumat, dan akan kita gerakan untuk seluruh Lombok Tengah. Kalau yang bapak-bapak, tetap pakai masker,” pungkasnya. (met)

Komentar Anda