ASKI Dorong Pemerintah Daerah Bangkitkan Kejayaan Kopi NTB

H Suryadi Jaya Purnama

MATARAM – Ketua Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) NTB H Suryadi Jaya Purnama mendorong dilakukan gerakan massif masyarakat, pemerintah, dan para para terkait lainnya untuk mengembalikan kejayaan kopi NTB.

“Kopi adalah komoditas sejarah, ekomomi, bahkan berkaitan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat. Apalagi NTB memiliki potensi pengembangan ekspor kopi yang luar biasa,” kata Suryadi Jaya Purnama, kemarin.

Suryadi Jaya Purnama mendorong masyarakat dan pemerintah agar serius mengembalikan kejayaan kopi NTB. Menurut SJP sapaan akrabnya, beberapa ahli kopi menyebut jika kopi NTB adalah salah satu kopi terbaik di Indonesia. Keunggulan kopi NTB dari sisi kualitas dan citarasa ini didukung oleh daerah pengembangan kopi yang berada di atas ketinggian, seperti di kawasan Gunung Rinjani di Pulau Lombok, dan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa.

Baca Juga :  PKS Kritik Keras Rencana Penerapan Iuran Pariwisata pada Tiket Penerbangan

“Dari sisi alam kita di NTB sangat menguntungkan, karena bekas abu vulkanik sangat baik untuk perkebunan, terutama kopi. Kita ada dua problem dalam pengembangan kopi di NTB, pertama dari sisi jumlah produksi masih sangat terbatas, terutama kopi jenis Arabika,” katanya.

Selanjutnya, kata Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Pulau Lombok dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, masalah lainnya adalah belum massifnya dukungan pemerintah untuk mengembangkan produk unggulan kopi di NTB.

Baca Juga :  Revisi UU Desa Disahkan Agustus-September, SJP Sarankan Pilkades Ditunda

“Kopi Toraja dan Kopi Aceh sudah mendapatkan sertifikat dari pusat kopi dunia di London, Inggris. Sementara kopi NTB sampai saat ini belum ada yang mengajukannya, sehingga belum mendapat pengakuan secara internasional,” beber SJP.

Oleh karena itu, SJP berharap perlu ada langkah – langkah dari hulu ke hilir melakukan edukasi, bagaimana pembibitan, petani harus diberikan pelatihan cara penanaman, perawatan, sampai kepada cara panen, termasuk bagaimana mengolahnya.

“Harus ada gerakan struktural kebijakan pemerintah daerah dan pusat. Pengembangan kopi menjadi prioritas untuk kita dukung, karena bisa berdampak kepada perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda