SELONG–Pandemi Covid-19 menyebabkan ratusan jamaah haji di Lombok Timur (Lotim) gagal berangkat. Namun penundaan tersebut tidak menghentikan antusiasme warga untuk mendaftar berangkat haji.
Kepala Seksi (Kasi) Pemberangkatan Haji Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Timur H Makkinudin menjelaskan pendaftar pada saat pandemi ini tetap ada, meskipun tidak sebanyak dibandingkan sebelum pandemi yang jumlah mencapai puluhan orang perhari. “ Kalau sekarang, bila kita lihat pendaftar pada saat ini jarang ada yang mencapai sepuluh orang,”katanya.
Tahun ini tambah Makki, ada 800 orang lebih jamaah yang keberangkatannya tertunda akibat penutupan pemberangkatan haji oleh pemerintah. Kendati diberikan kewenangan untuk mengambil uang biaya perjalanan ibadah haji yang sudah disetorkan, tidak ada satu pun yang melakukan hal tersebut. Mereka memilih menunggu pemberangkatan ibadah haji tahun depan. Dengan adanya penundaan pemberangkatan haji tahun ini, maka secara otomatis antrian haji di Lotim bertambah. Bagi jamaah yang daftar haji tahun ini diperkirakan berangkat 33 tahun mendatang. ”Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan jamaah haji ini adalah teman – teman di (Kemenag) provinsi karena kuota untuk Lombok Timur menggunakan kuota provinsi. Kita mendapatkan informasi daftar tunggu selama 33 tahun baru bisa berangkat. Kita berharap semoga saja kondisi bisa segera normal, agar masyarakat yang sudah mendaftarkan diri bisa diberangkatkan,”paparnya.
Begitu juga dengan umrah, masih menunggu informasi. Begitu juga dengan kuota pemberangkatan umrah yang diberikan. Berdasakan informasi yang ada katanya, pembukaan pemberangkatan umrah ini sifatnya terbatas. Untuk tahap awal bagi warga Arab Saudi dan pendatang yang sudah menetap atau mukimin. Lalu menyusul jamaah dari negara-negara yang dianggap aman dari penyebaran Covid-19. “ Jadi untuk sementara kita masih menunggu saja dulu,”katanya.(wan)
