Ali BD Ingatkan Masyarakat Serangan Uang Calon Gubernur

ali sakti
SAFARI: Cagub NTB nomor urut 4 HM Ali Bin Dachlan saat mengunjungi warga Desa Mujur Kecamatan Praya Timur, Kamis malam (31/5). (SURYA WIDIALAM/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Kegiatan safari Ramadan terus dilakukan calon gubernur NTB nomor urut 4 HM Ali Bin Dachlan dengan menyisir semua pelosok desa yang ada di Pulau Lombok. Kamis malam (31/5), masjid yang ada di Desa Mujur Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah menjadi tujuan safari Ali BD bersama tim. Di lokasi itu, tampak simpatisan terlihat antusias seolah rindu akan dikunjungi sosok Ali BD.

Pada kesempatan itu, Ali BD meminta masyarakat cerdas dalam menentukan pilihan pada pilkada 2018 ini. Masyarakat diminta untuk tidak mudah tetipu dengan pola calon kepala daerah dalam mengambil simpati masyarakat. Apalagi simpati yang dilakukan calon kepala daerah dengan cara menebar uang kepada masyarakat yang fungsinya untuk mencapai kemenangan. “Hati-hati dengan pola bagi uang yang dilakukan calon kepala daerah. Biasanya calon kepala daerah seperti itu adalah calon pemimpin salon,” ungkapnya.

Baca Juga :  Machsun Belum Berpikir Pilkada Lotim

Sebagai seorang pemimpin, pola bagi-bagi uang demi mencapai tujuan yang dilakukan calon pemimpin bukan untuk masyarakat. Seharusnya, sebagai pemimpin rakyat harusnya tetap bersama rakyat dengan cara seajarnya tidak dengan menggunakan cara-cara yang tidak bijak. “Pemimpin rakyat adalah bersama rakyat. Pemimpin harus takut Allah, pemimpin harus takut dengan Alquran, bukan dengan cara membagikan uang kepada masyarakat. Bagi saya itu pemimpin salon bukan pemimpin buat masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga :  Mori Paling Berpeluang Diusung PAN

Dengan mengambil simpati masyarakat dengan cara bagi-bagi uang jika terpilih nanti menurut Amaq Asrul tentunya akan berpengaruh nanti pada perubahan pola hidupnya. Dan ketika pemimpin mengalami hal itu tentu pemimpin tersebut wajib dipertanyakan. “Jangan bangga atas jabatan, bernyanyi-nyanyi dan membahagiakan dirinya itu sama saja pemimpin salon, apalagi sampai berubah penampilan. Buat apa memikirkan diri sendiri sementara banyak masyarakat miskin,” bebernya.

Komentar Anda
1
2