Aktivitas Prof H Sunarpi Setelah Tidak Lagi Menjadi Rektor Unram

Perasaan Plong, Ingin Berbuat dan Bermanfaat bagi Masyarakat

Prof Sunarpi
Prof Sunarpi (Lukmanul Hakim/Radar Lombok)

Prof Sunarpi mengakhiri masa jabatannya sebagai rektor Universitas Mataram (Unram) pada pertengahan Desember 2017 lalu. Kini dia sudah bisa bernafas lega setelah tidak lagi memegang pucuk pimpinan di Unram. Seperti apa aktivitasnya?


LUKMANUL HAKIM – MATARAM


DELAPAN tahun Prof Sunarpi memegang tanggung jawab  sebagai rektor Unram. Tepat tanggal 19 Desember, Prof Sunarpi melepaskan jabatannya sebagai rektor Unram seiring masa kerjanya yang sudah habis.Dua periode  bukanlah waktu yang singkat.  Prof Sunarpi  memimpin Unram ssejak tahun 2009-2013 untuk periode I dan tahun 2013-2017 untuk periode kedua.

Berbagai persoalan yang dihadapi kampus, mahasiswa hingga masalah lainya menjadi tanggung jawabnya selaku pimpinan tertinggi.“Begitu melepaskan tampuk pimpinan Unram, perasaan terasa plong, nyaman dan bebas,” ungkap Sunarpi.

Kini setelah bebas dari hiru pikuk dan kesibukan begitu padat serta berbagai persoalan di kampus, Sunarpi mulai kembali melaksanakan tugas utamanya sebagai dosen yang mengajar, meneliti dan mengabdi kepada masyarakat. Sebagai dosen, Sunarpi ingin memberi pengabdian yang lebih banyak  kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan sosial.

Bahkan dia  sudah mulai menggagas membantu masyarakat dengan  mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi untuk mengabdi kepada masyarkat dalam bentuk kerja sosial. Kali ini, Sunarpi membidik keberadaan pondok pesantren (ponpes) yang memberi andil besar terhadap kemajuan bangsa dan negara dalam ikut mencerdaskan kehidupan berbangsa dan neraga, tapi masih belum mendapatkan perhatian yang baik dari berbagai pihak. Yang menjadi sasaran Sunarpi di ponpes adalah mulai dari kehidupan sehari-hari para santri. Ketersediaan kebutuhan mendasar dalam hal ini air hingga penerapan teknologi informasi dan keterampilan bagi santri. Jadi  selesai ‘nyantri’ mereka bisa hidup mandiri dan berkeativitas membuka peluang usaha di kampung halaman mereka.

Baca Juga :  FK Unram Runner-Up Tingkat Nasional

Program yang digagas Prof Sunarpi untuk meningkatkan kualitas ponpes tersebut, mendapat respon dari salah satu perguruan tinggi ternama di Seoul, Korea Selatan. “Saya ingin kegiatan itu riil pengabdian kepada masyarakat. Terlebih lagi potensi sumber daya manusia di ponpes itu sangat luar biasa dan mereka harus diberikan pendampingan dan perhatian,” ungkapnya.

Sunarpi menggagas penelitian ‘I – WILL’ atau “I am,  Water, Information, Ligth and Live’. Penelitian ini menyangkutpengadaan kualitas air yang digunakan sehari-hari oleh santri apakah sehat atau tidak. Lalu  bagaimana penanganan asrama santri yang ukurannya 3×4 ditempati tidur sebanyak 10 orang santri, bagaimana makan santri di asrama. Termasuk metode pembelajaran hingga penguasaan teknologi informasi.

Berbagai persoalan tersebut, kata Sunarpi akan dibedah bersama tim dari Korsel dan bagaimana penanganan hingga langkah konkrit dalam memperbaiki serta peningkatan kualitas dari keberadaan ponpes ini. Untuk pilot projek program ini, pada bulan Maret mendatang akan diputuskan. Selanjut, Juni hingga Agustus 2018 mendatang program tersebut sudah mulai berjalan.

Adapun ponpes yang menjadi sasaran dari program I-WILL tersebut adalah, Ponpes Muhajirin NW, Praya, Lombok Tengah, Ponpes Bagu, Lombok Tengah dan Ponpes Al Aziziyah, Gunungsari. “Program ini tidak hanya di tiga ponpes saja, tapi akan berlanjut kedepannya di Ponpes lainya,” ujar Sunarpi.

Baca Juga :  Para Tokoh Dukung Pemindahan Kampus Unram ke Lobar

Sunarpi akan lebih memperbanyak kegiatan penelitian dan mengimplementasikan keahliannya untuk langsung bersama masyarakat. Hal tersebut menjadi salah satu cita-citanya untuk lebih banyak berguna dan bermanfaat bagi masyarakat lebih luas.

“Sekarang waktunya untuk lebih banyak mengabdi dan memberi manfaat lebih banyak kepada masyarakat,” imbuhnya.(*)

Komentar Anda