Abdul Hadi Masih Jajaki Syamsul Luthfi

Abdul Hadi
Abdul Hadi (Dok/)

MATARAM—Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan Partai Demokrat di pilkada Lombok Timur (Lotim)

Ketua DPW PKS NTB  Abdul Hadi  yang bakal maju di pilkada Lotim masih menjajaki bergandengan dengan  HM Syamsul Luthfi di pilkada Lombok Timur 2018.”Dengan Pak Syamsul Luthfi masih terus kita jajaki,” katanya, Rabu kemarin (12/7). Ia menyatakan, pihaknya hingga kini masih melakukan penjajakan dengan sejumlah figur bakal calon bupati. Penjajakan tak terkecuali dilakukan juga dengan Luthfi.

Pilkada Lotim sebutnya, masih relatif masih cair. Praktis, berbagai dinamika dan kejutan politik masih berpeluang terjadi. Hanya saja, dalam komunikasi politik yang dibangun belum menemukan ada kesepakatan.

Baca Juga :  Ali BD Dukung Calon yang Siap Majukan Labuan Haji

Sejauh ini, terangnya, antara kedua belah pihak baru sampai menyamakan pandangan terkait arah pembangunan di Lombok Timur. Belum ada kata speakat untuk berpasangan.

“Kalau yang bilang ada kata sepakat, bisa jadi itu bahasa antar kedua tim. Tapi, jika di PKS secara struktur masih cair kita dengan siapa saja,” ujarnya.

Sebelumnya, kandidat calon Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Syamsul Luthfi memastikan, dirinya belum menentukan pasangan yang akan menjadi pendampingnya. Pernyataannya  ini, menepis berbagai isu yag beredar terkait adanya sejumlah nama yang santer disebut-sebut akan menjadi wakilnya.

Baca Juga :  PKS Tolak Usung Suhaili - Amin

‘’Secara pribadi saya menegaskan, bahwa saya belum memutuskan pasangan,‘’ ungkapnya belum lama ini.

Dirinya tidak ingin  terlalu cepat menentukan siapakah yang akan mendampingi. Mengingat pelaksanaan  pesta demokrasi di  Lotim   rentang waktunya terbilang masih cukup lama. Terlebih lagi jadwal pendaftaran bagi bakal calon akan mulai dibuka KPUD setempat di  pertengahan Januari 2018 mendatang.

‘’Ini masih cukup lama. Jadi kita akan melihat dan menangkap, semua aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat. Sebagai bakal calon, kita tidak boleh hanya menilai secara subyektif dalam menentukan pasangan. Tapi kita juga harus menilai secara obyektif, berdasarkan aspirasi dari masyarakat,‘’ pungkasnya. (yan)

Komentar Anda