Bulog NTB Mulai Pasarkan Beras Kemasan Sachet 200 Gram

Bulog NTB Mulai Pasarkan Beras Kemasan Sachet 200 Gram
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Imam Subowo didampingi Kepala Perum Bulog Divre NTB, Ramlan UE ketika meninjau proses produksi beras kemasan sachet isi 200 gram di Gudang Cakranegara 1 Dasan Cermen, Selasa kemarin (31/7). (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Barat secara resmi meluncurkan penjualan beras kemasan sachet di pasaran. Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Imam Subowo didampingi Kepala Perum Bulog Divre NTB, Ramlan UE, Selasa kemarin (31/7) meluncurkan beras kemasan sachet isi 200 gram dijual di pasar tradisional.

BACA JUGA: Kebijakan Menteri Susi Bikin Usaha 10.235 Nelayan Lobster Mati

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Imam Subowo menyebut di Indonesia hanya ada 7 provinsi yang menjadi sentra produksi beras kemasan sachet. Sebanyak 7 provinsi tersebut, salah satunya adalah NTB yang merupakan daerah lumbung pangan nasional dan juga sentra produksi beras.

Baca Juga :  Bulog NTB Baru Serap 103 Ribu Ton Beras

“Beras kemasan sachet isi 200 gram ini sudah resmi dijual dengan harga Rp2.500/sachet,’ kata Imam Subowo di sela-sela meihat langsung proses produksi beras kemasan sachet 200 gram di Gudang Bulog Cakranegara 1 Dasan Cermren.

Imam mengaku bahwa beras kemasan sachet ini tidak ada target berapa yang harus diproduksi. Pasalnya, produksi beras kemasan sachet ini masih dalam tahap uji coba. Jika nantinya permintaan meningkat tinggi, maka secara otomatis produksi akan digenjot sebanyaknya untuk menyuplai permintaan dari konsumen.

Baca Juga :  Penyaluran Raskin Terlambat

BACA JUGA: Ibu Negara Iriana Jokowi Kagumi Kain Tenun Pringgasela

Untuk pangsa pasar beras kemasan sachet ini menyasar langsung ke semua lapisan masyarakat. Termasuk juga memasarkan di pasar tradisional, dan juga tempat pusat pendidikan dan perkantoran. Mulai dari tempat kos-kosan mahasiswa dan juga perkantoran PNS maupun swasta.

Komentar Anda