Sambangi Ponpes, Ruslan Turmuzi Tawarkan Empat Bantuan

BERPOSE: Anggota DPRD Provinsi NTB, H Ruslan Turmuzi (tengah pakai kaca mata) berpoto bersama dengan pengurus dan santri Ponpes Islahul Ummah NW Sukaraja Kecamatan Praya Timur (SAPARUDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Anggota DPRD Provinsi NTB, H Ruslan Turmuzi memfokuskan resap aspirasi (reses) tahun ini dengan mengunjungi pondok pesantren (ponpes).

Seperti yang dilakukan Ruslan di Ponpes Islahul Ummah NW Sukaraja Kecamatan Praya Timur, Sabtu (4/2). Ruslan mengatakan dalam kesempatan itu, jika reses sebelumnya difokuskan ke masyarakat bawah maka tahun ini difokuskan ke ponpes. Program resesnya juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana kebanyakan Ruslan menyerap aspirasi masyarakat yang kekurangan air, baik air bersih maupun pasokan air untuk pertanian.

Dari hasil reses sebelumnya, Ruslan mengaku telah menyalurkan anggaran untuk pembangunan embung. ‘’Sehingga masyarakat kerap menyebut saya sebagai bapaknya embung,’’ selorohnya di hadapan pengurus ponpes dan santri.

Ruslan mengaku, tahun ini akan memfokuskan resesnya ke ponpes. Karena selama ini keberadaan ponpes kurang diperhatikan. Dengan reses tersebut, Ruslan ingin menggali potensi ponpes yang ada di Lombok Tengah.

Ruslan mengaku, dari 283 jumlah ponpes dan yayasan di Lombok Tengah. Dia sudah mengunjungi 215 ponpes dan yayasan. ‘’Sisanya akan saya upayakan untuk saya kunjungi tahun ini,’’ katanya.

Dari hasil kunjungannya selama ini, politisi PDIP ini mengaku prihatin dengan keberadaan kebanyakan ponpes. Kondisi mereka sepertinya kurang diperhatikan. Sehingga memerlukan upaya perhatian dan perbaikan kedepannya.

Baca Juga :  Lembaga Tahfidz Pertama di NTB, Cetak Ribuan Hafidz

[postingan number=3 tag=”loteng”]

Sejauh ini, Ruslan mengaku selalu menawarkan empat macam bantuan ke setiap ponpes yang ia kunjungi. Pertama, pembangunan ruang kelas belajar (RKB) senilai Rp 100 juta, alat drumband senilai Rp 84 juta, alat komputer untuk keperluan UNBK senilai Rp 59 juta, dan sejumlah keperluan ponpes yang nilainya di atas Rp 50 juta. “Setelah kita upayakan bantuan, paling tidak madrasah bisa menyetarakan dirinya dengan sekolah negeri yang dibiayai oleh pemerintah,” sebutnya.

Menurut anggota DPRD NTB tiga periode ini, untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa ini menuju lebih baik, semua orang harus berperan aktif. Mulai dari jenjang pemangku pendidikan, orang tua dan lingkungan. Semua elemen masyarakat memiliki peran penting dalam memajukan sektor pendidikan.

Terlebih, saat ini indeks prestasi manusia (IPM) Lombok Tengah berada di urutan 9 dari 10 kabupaten/kota di NTB. Untuk itu, IPM ini harus segera diselamatkan agar tidak terus-terusan menjadi urutan paling buntut. Dan, apa yang dilakukannya sekarang ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi IPM tersebut. Salah satunya dengan berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai bantuan yang ditawarkan tersebut.

Baca Juga :  Proyek Jalan PT SKS Kembali Disorot

Selain IPM, Ruslan juga menyinggung soal melonjaknya angka perceraian di Lombok Tengah. Daerah mermotokan Tatas Tuhu Trasna itu menjadi urutan kedua tertinggi angka perceraiannya setelah Lombok Timur. ‘’Data ini saya peroleh langsung dari Pengadilan Agama Praya. Di mana pengajuan angka perceraian setiap harinya tembus 10 pasangan,’’ herannya.

Dalam kesempatan itu, Ruslan mengingatkan khusus kepada santri agar tidak menikah dini. Terlebih menikah sebelum tamat SMA/MA. Karena menurutnya, tingginya angka perceraian di Lombok Tengah disebabkan banyak kasus pernikahan usia dini. Pikiran mereka masih labil sehingga kesiapan mereka dalam berumah tangga belum matang dan rentan putus di tengah jalan. Di samping memang, beberapa faktor lainnya menjadi penyebab utama tingginya angka perceraian. “Anak anak, masa depan ada di tangan kalian. Jika kalian rajin belajar, insya Allah, Allah akan membukakan rahmat-Nya bagi kalian. Jadi saya harapkan manfaatkan waktu ini untuk lebih banyak belajar,” pintanya.

Selain menyentuh ponpes lanjutnya, dalam program reses ini ia juga menyentuh semua lapisan masyarakat, tokoh agama dan adat. Termasuk menyapa sejumlah kelompok tani dan memberikan bantuan hand tractor dan yang lainnya. (cr-ap)

Komentar Anda