Wabup ‘Begerusuk’ Tinjau Jembatan Kampung Terpencil

BLUSUKAN: Wabup L Pathul Bahri saat blusukan meninjau jembatan penghubung Dusun Peras Desa Kidang Kecamatan Praya Timur, kemarin (MUHAMMAD HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Pembangunan di sejumlah kampung terpencil di Lombok Tengah, masih jauh dari kata layak.

Seperti jembatan penghubung antara warga Dusun Peras Kecamatan Praya Timur, dengan Dusun Sekundul Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut. Jambatan sepanjang 35 meter berkedalaman 7 meter tersebut,  merupakan satu-satunya akses pendidikan, ekonomi dan kesehatan warga Peras dan Sekundul, selama ini. Tapi, kondisinya sangat memperihatinkan dan sudah dilewati puluhan tahun lamanya. Jembatan ini sama sekali tidak pernah tersentuh pembangunan selama ini. Sehingga warga setempat mengaku terisolir dan merasakan ketidakadilan atas pembangunan di daerah itu, selama ini.

Amaq Sawal mengaku, setiap tahun banyak pejabat yang mendatangi tempat tersebut. Namun, kedatangan mereka hanya sebatas janji dan hingga kini belum ada realisasi sedikitpun. ‘’Banyak pejabat yang datang. Apalagi pas mau pemilihan dan berjanji memperbaikinya tapi sampai sekarang belum ada yang terbukti,” cerita warga Dusun Peras ini di hadapan Wabup Lombok Tengah L Pathul Bahri saat meninjau jembatan bambu itu, kemarin (3/11).

Baca Juga :  Wabup Loteng Bantu Bocah Pengidap Kanker Tulang

Amaq Sawal juga mengungkapkan, setiap hari jambatan tersebut dilewati anak-anak yang sekolah di desa seberang. Ketika air membesar, anak-anak tersebut harus berenang untuk bisa sampai sekolah. Selain itu, jambatan tersebut sudah banyak menelan korban. ‘’Kadang motor yang kecebur dan ada 5 kerbau yang jatuh pada tahun lalu,” tambahnya.

Ditimpali Kades Kidang, Ardaman, pihaknya juga prihatin dengan kondisi jembatan tidak layak itu. Pemdes sendiri sudah berusaha maksimal membantu masyarakat memperbaiki jembatan tersebut selama ini. Bahkan, setiap tahunya masyarakat dengan swadaya selalu memperbaiki jambatan tersebut.

Baca Juga :  Jabatan Wabup, Dewan Tegaskan Tunggu PP

Untuk anggaran sendiri, Ardaman mengaku belum mencukupi. Karena kondisi jembatan itu membutuhkan anggaran besar. Sehingga pihaknya masih menunggu rencana perbaikan dari pemerintah daerah. ‘’Setiap tahun kita perbaiki secara sukarela, sudah kita rapatkan di Musrembangdes juga,” ungkapnya.

Sementara Wabup Lalu Fathul Bahri berjanji akan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan itu tahun 2017. Pemkab juga perihatin karena jambatan tersebut merupakan akses utama masyarakat setempat. Mulai jalur pendidikan, ekonomi dan kesehatan sehingga dirasa tidak layak. “Tahun 2017 insya Allah kita perbaiki karena ini jalur satu-satunya untuk teransportasi antar kecamatan. Terlebih dipakai untuk lewat sekolah oleh anak yang masih SD sebagai anak penerus bangsa ini,” ungkapnya keika meninjau jembatan itu. (cr-met)

Komentar Anda