MATARAM-Hari kedua, satu peserta cabang Tartil Qur'an anak-anak tidak bisa mengikuti lomba karena mengalami sakit.
Peserta dengan nomor urut 14 dari Kafilah Provinsi Jawa Barat ini terpaksa tidak bisa mengikuti lomba karena dinyatakan sakit dengan melampirkan surat keterangan dari dokter." Hari kedua satu peserta tidak bisa lomba karena sakit," kata Zaenudin koordinator lomba Tartil kepada Radar Lombok Senin kemarin (1/8)
Dipaparkan Zaenudin, setelah menerima semua bukti keterangan dari dokter, panitia akhirnya mengambil kebijakan dengan memberikan keringanan kepada peserta yang bersangkutan dan akan mengikuti lomba pada hari Kamis (4/8) hari terakhir babak penyisihan.” Kita berikan dispensasi sampai hari Kamis,” jelasnya.
Tidak hanya itu, pada hari kedua pelaksanaan lomba, insiden kecil terjadi dimana salah satu perserta Tartil Qur'an golongan tuna netra tiba –tiba menderita sakit jantung setelah selesai membacakan ayat Alqur’an saat lomba. Peserta dari Provinsi Kalimantan Barat ini memang ada riwayat sakit jantung.” Usai sadaqallah tiba-taba jantungnya kambuh,” tuturnya.
Bersyukur peserta langsung diberikan penanganan oleh petugas kesehatan yang bersiap di lokasi acara di kantor BKD Provinsi NTB. Panitia menyarankan agar dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pelayanan yang intensif. “ Sekarang peserta sudah dibawa ke RS Harapan Keluarga,” ungkapnya.
Di hari kedua lomba, peserta yang tampil sebanyak 12 orang peserta untuk lomba Tartil Anak-anak dengan 6 orang putra dan enam orang putri. Sedangkan untuk Tartil Tuna Netra pada hari kedua sudah tampil 9 orang terdiri dari 4 putra dan 5 putri.
Sementara itu, hari kedua peserta Syarhil Qur'an di aula Serbaguna Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram unjuk gigi. Mereka bersaing ketat meperebutkan tiket final.
Para peserta tampil maksimal di depan dewan hakim. Para peserta, menampilkan pidato singkatnya selama 15 menit. Salah seorang peserta Syarhil Quran asal, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat Triana mengatakan, meski baru pertama kali dirinya mengikuti MTQ tingkat nasional namun dirinya optimis bisa meraih juara. Dia telah memberikan penampilan terbaik saat bertugas menjadi saritilawah dalam Syarhil Quran. “Sebelum mengikuti even tingkat nasional ini, kami telah mengikuti training center di Kapuas Hulu. Alhamdulillah kami kompak dan insya Allahi materi yang disampaikan dalam perlombaan ini sudah dihapal dan tampil terbaik,” paparnya.
Salah seorang panitia penyelenggara, Usup M.Ag 24 peserta telah tampil. Mereka akan dinilai oleh dewan hakim untuk memperoleh tiket pada final pada tanggal 4 Agustus mendatang. Ia meminta, para peserta untuk terus menyiapkan diri. Serta mengingatkan semua peserta untuk tetap menjaga kesehatan. ‘’ Semua penilaian ada di dewan hakim. Secara trasparan dan tidak ada unsur pembelaan pada tuan rmah maupun peserta lain,’’ katanya. (amil/dir)