61 Bencana Melanda, Lima Meninggal Dunia

BANJIR BANDANG: Akibat hujan deras yang cukup lama, tiga wilayah di Pulau Sumbawa diterjang banjir bandang, Selasa (4/4). (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, mencatat sebanyak 61 bencana alam terjadi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir atau periode 1 Januari – 31 Maret 2023. Dari puluhan kejadian bencana alam itu, sebanyak 111.118 jiwa yang terdampak, dan 5 warga meninggal dunia.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, Ahmadi mengatakan berdasarkan data Pusdalops BPBD NTB, dari 61 kejadian bencana selama tiga bulan terakhir, bencana yang paling sering terjadi adalah banjir atau banjir bandang sebanyak 37 kejadian. Kemudian bencana tanah longsor 15 kejadian, dan angin puting beliung 9 kejadian.

Dampak dari puluhan bencana alam yang melanda NTB selama tiga bulan terakhir, sambung Ahmadi yang belum lama ini dilantik sebagai Kalak BPBD NTB. Sebanyak 111.118 jiwa masyarakat yang terdampak, 2 orang luka-luka dan 5 warga meninggal dunia. Selain itu, bencana alam yang terjadi juga merusak sebanyak 153 rumah penduduk, dengan rincian 11 rusak berat, 64 rusak sedang dan 78 rusak ringan.

Ahmadi juga menyampaikan, kejadian bencana banjir yang terjadi Desa Waworada Kecamatan Langgudu pada Minggu (2/4) lalu, mengakibatkan satu buah jembatan provinsi putus akibat diterjang banjir. Jembatan itu amblas pascahujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima dan sekitarnya.

Tidak hanya itu, lanjut Ahmadi, bencana banjir juga menerjang Desa Karumbu dan Waworada Kecamatan Langgudu Kabupatan Bima. Dampak banjir di Desa Karumbu dilaporkan sebanyak 100 KK terdampak dengan ketinggian air 50 cm sampai 100 cm. Banjir juga menerjang areal persawahan warga. Sedangkan di Desa Waworada, mengakibatkan terputusnya jambatan provinsi penghubung dengan Desa Laju. Serta berdampak terhadap areal persawahan warga.

Baca Juga :  Pengusaha Gratiskan Biaya Vaksin Karyawan

Ditambahkan, Bagian data pada BPBD Provinsi NTB, Andre Aprianto menyampaikan banjir bandang kembali menerjang empat kabupaten kota di pulau Sumbawa pada Selasa (4/3). Yakni di Kabupaten Sumbawa, Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima.

Kejadian bencana banjir diwilayah tersebut  akibat tingginya intesitas hujan. “Hari ini (Selasa,red) empat kabupaten kota terdampak banjir di pulau Sumbawa yaitu di Kabupaten Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima,” katanya.

Dari laporan sementara yang diterima, kejadian banjir bendang di Kabupaten Sumbawa terjadi di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Kecamatan Lenangguar yang tersebar didua desa yaitu Desa Lenangguar dan Desa Ledang. Kemudian, banjir bendang yanh terjadi di Kecamatan Moyo Hulu tersebar di lima desa yaitu, Desa Lito, Desa Semamung, Desa Brang Rea, Desa Sebasang dan Desa Bage Loka. Sedangkan di Kecamatan Empang terjadi di Desa Empang Bawah.

Dampak dari kejadian tersebut, lanjut Andre, banjir bandang yang terjadi Desa Lenangguar tepatnya di jalan lintas Lenangguar didepan kantor Camat lenangguar, air sungai meluap dan mengakibatkan tegenanggnya jalan lintas lenangguar dan menyebabkan terganggunya transportasi masyarakat. Kemudian, banjir bandang yang terjadi Desa Ledang berdampak pada pemukiman warga yang berada di bantaran sungai dan banjir bandang juga hampir melewati jembatan lintas Desa Ledang.

Baca Juga :  Bupati Lobar Berhenti Per 4 November 2024

Sedangkan, di Kecamatan Moyo Hulu, banjir bandang yang terjadi di Desa Lito, mengakibatkan beberapa rumah warga yang berada di bantaran sungai terdampak banjir bandang. Serta jembatan penghubung desa lito dan desa batu tering ambruk diterjang banjir bandang dan tidak bisa di lewati oleh kendaraan.

Kemudian, banjir bendang yang terjadi di Desa Semamung mengakibatkan jembatan gantung yang bertepat di Belakang Kantor Desa Semamung Amblas di terjang banjir bandang. “Dibeberapa desa masih dalam proses asstement terkait dampak atas kejadian banjir seperti Desa Brang Rea, Desa Sebasang dan Desa Bage Loka,” ujarnya.

Sementara kejadian banjir bandang  yang terjadi di Desa Empang, Kecamatan Empang yang berdampak pada pemukiman warga. “Kerusakan lainnya masih dalam proses assesment,” tambahnya.

Andre juga masih menunggu laporan atas kejadian bencana banjir bandang di Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima. “Kejadian di tiga Kabupaten Kota hingga saat ini masih kita tunggu laporannya. Karena baru Kabupaten Sumbawa yang melaporkan,” pungkasnya. (sal)

Komentar Anda