Mentan Pastikan Pasokan Daging Sapi Aman Jelang Idul Adha

ILUSTRASI: Sapi yang dijual di pasar hewan. (ANTARA/AKHMAD NAZARUDDIN LATHIF)

JAKARTA (ANTARA)—Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan pasokan daging sapi aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha dengan jumlah stok sebanyak 42.268 ton.

Mentan Syahrul dalam keterangan resmi yang dikutip usai mengecek langsung pasokan daging di Jakarta, Senin, mengatakan ketersediaan daging menjelang Idul Adha telah mencukupi untuk konsumsi dalam negeri.

Ia pun memastikan Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah terus melakukan upaya penanganan dan pengendalian terhadap wabah penyakit mulut dan hewan (PMK) yang menjangkit ternak di beberapa daerah.

Terkait keamanan stok dari ancaman PMK, ia menegaskan bahwa saat ini telah dilakukan pembatasan lalu lintas ternak secara ketat guna mencegah penyebaran penyakit tersebut agar daging sapi bisa aman dikonsumsi.

Baca Juga :  Kasus PMK di Lombok Tembus 38 Ribu Lebih

“Kita tidak perlu khawatir karena pasokan dari daerah yang masuk zona hijau yakni daerah yang tidak ada kasus PMK sangat cukup untuk kebutuhan kita, khususnya untuk Idul Adha. Kita akan terus jaga dan mantapkan proses distribusi sapi sehingga supply dan demand ternak dapat berjalan lancar,” katanya.

Mentan Syahrul menegaskan kolaborasi semua pihak sangat diperlukan dalam mencegah penyebaran wabah PMK, utamanya pada setiap daerah, meski tingkat kesembuhan ternak menunjukkan tren positif dan upaya pengendalian terus ditingkatkan.

“Kita tidak menganggap enteng kasus PMK yang ada, tetapi dalam menangani hal ini kami perlu kerja sama dengan semua pihak,” kata dia.

Baca Juga :  300 Sapi di KLU Terindikasi PMK, Lima Positif

Pihaknya bersama pemerintah daerah dan kepolisian terus fokus bekerja sesuai tugas dalam pengendalian PMK yang sudah disusun. Posko crisis center terus diawasi secara aktif, tenaga medis hewan bekerja menangani wabah ini dengan optimal, serta pelatihan untuk edukasi para penyuluh dan lainnya juga terus dilakukan.

“PMK saat ini ada dan tidak membahayakan manusia. Kita juga sudah minta fatwa MUI dan sudah keluar. Ini bukti negara hadir untuk mengendalikan agar semua berjalan dengan baik,” kata Syahrul. (Aditya Ramadhan/Satyagraha)

Komentar Anda