713 Hektar Sawah Baru Sudah Ditanami

Mayor CZi Edi Gustaman (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Program cetak sawah baru yang dilakukan Kodim 1615 Lotim sudah mulai dimanfaatkan oleh masyarakat. Program cetak sawah ini sendiri dilakukan kurang lebih di 5 kecamatan di Lotim. Sebagian besar cetak sawah baru ini juga sudah mulai ditanami oleh masyarakat, dengan luas yang sudah ditanam mencapai 713 hektar.

Dandim 1615 Lotim melalui Kasdim, Mayor CZi Edi Gustaman mengatakan, untuk tahun 2016 ini program cetak sawah baru luasnya mencapai 931 hektar. Jumlah itu terdiri dari 650 hektar dari pemerintah pusat, dan 280 hektar program dari Kodam (Udayana) itu sendiri. Semua target program cetak sawah baru tahun ini sepenuhnya telah direalisasikan. “100 persen sudah dikerjakan,” terang dia.

Sementara sebagian cetak sawah baru yang belum ditanami, disebabkan karena sejumlah kendala. Seperti kondisi lahan yang  berbentuk pasir, dan lainnya. Sehingga dari sekian hektar cetak sawah baru yang dilakukan, tidak semuanya bisa ditanami padi , melainkan sebagian ditanami sejumlah tanaman jenis lain, seperti tanaman Jagung.

Baca Juga :  UN Model Baru Dinilai Lebih Bagus

“Kita akan sesuaikan dengan jenis lahannya. Kalau bisa digunakan untuk menanam padi. Tapi kalau lahannya kering hanya mengandalkan hujan, penanamanya menggunakan sistem lain,” terang Edi.

Dijelaskan program cetak sawah baru di Lotim sendiri, khususnya program Kodam dilakukan di sekitar 5 kecamatan. Seperti di wilayah Kecamatan Suralaga, Aikmel, Pringgasela, Masbagik dan Sambelia. “Masalah kendala sendiri, otomatis ada kendala. Terutama sistem pengairannya,” terang Edi.

Untuk itu pihaknya akan mengupayakan pembuatan saluran irigasi di sejumlah tempat yang telah dilakukan cetak sawah baru. Namun semua itu ada tahapan yang harus dilalui sebelumnya. “Kita akan melakukan pengajuan dulu. Nanti kita kerjasama dengan pihak dari dinas pertanian,” sebutnya.

Baca Juga :  280 Siswa Baru MAN 2 Mataram Ikuti Matsama

Lebih lanjut disampaikan, dari sejumlah program cetak sawah yang telah dilakukan, sebagian sudah memiliki sumber mata air, dan sebagian lagi masih mengandalkan air hujan. Bagi wilayah yang belum memiliki sumber mata air, nantinya akan dibuatkan sumur bor. “Sumur bor ini sudah ada kita mulai buatkan di sejumlah tempat. Tapi kadang air sulit , sampai sekian meter kedalaman sumur bor, tapi airnya tidak ada,” pungkas  Edi. (lie)

Komentar Anda