5.825 Penerima BPNT di KLU Dicoret

Husni Thamrin (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG-Jumlah penerima program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) pada 2024 ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial (Dayasos) pada Dinas Sosial  Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak KLU Husni Thamrin mengatakan, tahun ini data penerima PKH sebanyak 22.829 orang. Sementara tahun 2023 sebanyak 22.865 orang. Data 36 orang dicoret dari daftar penerima. “Turunnya tidak signifikan kalau PKH,” jelasnya.

Adapun untuk BNPT jumlah penerima turun signifikan. Pada tahun 2023 sebanyak 32.765 orang, tahun ini menjadi 26.940 orang. Sebanyak 5.825 orang dicoret dari daftar penerima.

Penurunan penerima PKH dan BPNT jelasnya karena beberapa hal. Di antaranya karena ada penerima tidak tepat sasaran, tergolong mampu. Kemudian ada juga karena dengan sukarela mengundurkan diri. “Jadi setiap tahun ini tetap ada penurunan,” jelasnya.

Baca Juga :  Lapangan Tanjung Sering Jadi Lokasi Transaksi Open BO

Diketahui, para penerima PKH dan BPNT ini dimonitor oleh tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) dan pekerja sosial masyarakat (PSM). Tahun ini TKSK dan PSM bakal diberikan bimbingan teknis (bimtek).

TKSK merupakan kepanjangan tangan dari Kementerian Sosial baik melalui dinas sosial provinsi ataupun kabupaten/kota yang bertugas membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan.

Sementara PSM adalah relawan sosial yang diberikan kesempatan berperan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di tingkat desa. Tujuan digelarnya bimtek ini adalah peningkatan kemampuan dan kapasitas para pendamping sosial di daerah.

Tugas dari para pendamping sosial ini sangat banyak, di antaranya perbaikan data, baik data penyasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) maupun data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), supaya bantuan sosial yang digulirkan tepat sasaran.

Baca Juga :  83 Calon PPK di KLU Dinyatakan Lulus Tes Tulis

“Untuk itu perlu ada peningkatan kapasitas terhadap mereka ini. Makanya bimtek kita programkan. Insyaallah paling lambat Maret ini kita laksanakan,” ujarnya, Kamis (22/2).

Untuk jumlah pendamping sosial sebanyak 5 TKSK dan 43 PSM. Dengan adanya bimtek ini pihaknya berharap para pendamping sosial bisa lebih meningkat kinerja. “Mereka ini juga memonitoring semua termasuk PKH, apakah nanti semua bansos itu sesuai dan tepat sasaran atau tidak,” ujarnya

Kemudian pendataan juga yang harus diperbarui setiap bulan. Sebab itu melalui bimtek, mereka juga bakal diberikan semangat bekerja agar data yang disajikan benar-benar aktual. (der)

Komentar Anda