2.431 Orang Warga Selong akan Di-swab

dr. Hasbi Santoso (M. GAZALI/RADAR LOMBOK)
dr. Hasbi Santoso (M. GAZALI/RADAR LOMBOK)

SELONG – Tim Gugus Tugas Covid 19 Lombok Timur akan melakukan swab berskala besar terhadap warga Kota Selong. Swab itu sendiri akan dilakukan terhadap 2. 341 orang warga atau sekitar 20 persen dari jumlah penduduk Kota Selong.”Hal itu sudah kita sampaikan ke Pak Bupati. Dan Pak Bupati telah menyetujuinya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lotim, dr. Hasbi Santoso, kemarin.

Dari 2.341 warga Selong yang akan di-swab itu, mereka terbagi dalam lima kelompok umur sesuai standar yang telah ditentukan WHO. Salah satunya yaitu kelompok umur belita dengan usia 0 sampai 10  tahun. Di setiap kelompok ini, pelaksanaan swab akan meggunakan sistem sampling.  Dengan ketentuan yaitu 20 persen warga yang akan di-swab dari setiap kelompok tersebut.” Sekarang kita telah mulai persiapkan. Kita upayakan secepatnya,” imbuh Hasbi.

Swab bersakala besar yang  dikhusus terhadap warga Kota Selong dilakukan karena mengingat wilayah tersebut merupakan daerah yang paling terparah kasus Covid 19. Dimana angka kasus positif di Kota Selong cukup banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Lotim.”Terlebih lagi Kota Selong ini merupakan potret Lotim. Sehingga butuh perhatian. Dari Kota Selong inilah akan menjadi gambaran penanganan Covid di Lotim. Karena dari data,  Selong yang tertinggi ‘’ lanjutnya.

Terkait pelaksanaan rapid tes bagi warga Lotim terutama terhadap  para pelajar yang menuntut ilmu di luar daerah, kata dia, sesuai kebijakan  bupati, para pelajar yang akan keluar daerah sama sekali tidak dikenakan biaya.”Sesuai perintah Pak Bupati, sampai kapanpun anak-anak atau pelajar kita yang akan keluar daerah harus kita layani. Dan biaya rapid tesnya kita  gratiskan,” tegasnya.

Pelaksaanan repid test terhadap pelajar juga ada ketentuan yang harus dipatuhi. Dalam arti, jika ditemukan ada pelajar yang terindikasi terpapar Corona, maka tidak akan diberikan rekomendasi untuk berpergian. Melainkan yang bersangkutan terlebih dahulu harus menjalani isolasi.”Kalau kita kasih di pergi. Kita yang nantinya bermasalah. Yang pasti, tidak ada biaya apapun untuk rapid test ini ‘’ tutup Hasbi.(lie)

Komentar Anda