16 Kasus HIV-AIDS Ditemukan di KLU

Rasiatun (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara (KLU) menemukan ada 16 penderita Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV-AIDS) pada 2022.

HIV adalah sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Sementara AIDS adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV.

Sub Kordinator Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit  Dinas Kesehatan KLU Rasiatun mengatakan bahwa periode Januari hingga Oktober 2022 pihaknya telah melakukan screening 9.306 orang. “Dari 9.306 itu hasil screening-nya yang terdeteksi ada 16 orang terinfeksi HIV-AIDS,” ungkapnya, Kamis (1/12).

Adapun 9.306 orang yang di-screening itu berasal dari 8 kelompok. Yaitu ibu hamil, infeksi menular seksual (IMS), laki seks laki (LSL), waria, pengguna narkoba suntik (penasun), warga pemasyarakatan dan TBC. Yang ada kasusnya ini LSL, IMS, ibu hamil dan TBC. “Untuk 16 orang ini kemungkinan tertular dari ibu ke anak dan juga melalui hubungan seksual. Dari suntik kemungkinan tidak ada,” ungkapnya.

Terhadap 16 penderita ini pihaknya sudah memberikan edukasi apa yang harus dilakukan dan juga apa yang harus dihindari agar tidak menularkan ke orang lain. “Untuk pengobatannya itu langsung di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB. Di RSUD KLU belum bisa dilakukan karena belum ada layanan perawatan dukungan pengobatan (PDP) Program HIV-AIDS,” bebernya.

Penderita HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS, sedangkan penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.

Rasiatun mengungkapkan bahwa penderita HIV-AIDS di KLU ini bisa saja lebih dari 16. Sebab yang ketahuan ini adalah yang sudah di-screening saja. Untuk itu pihaknya meminta masyarakat agar waspada. Terutama di kawasan wisata. Sebab yang banyak tertular ini berada di kawasan wisata. “Jangan melakukan seks bebas apalagi tidak menggunakan alat pelindung,” pesannya. (der)

Komentar Anda