Wisata Kebun Binatang akan Dikembangkan di Gili Petagan Lotim

H Mohammad Rum (FAISAL HARIS/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pemprov NTB mengandeng investor pengembangan wisata kebun binatang yang akan di kembangkangkan di Gili Petagan Lombok Timur. 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, H Mohammad Rum mengatakan, jumlah anggaran yang nanti akan diinvestasikan dalam pengembangan wisata kebun binatang tersebut mencapai Rp 400 miliar. “Dan ini kalau jadi, ini sangat luar bisa,” ungkapnya seuai pertemuan di kantor gubernur NTB, Senin (1/2). 

Kali ini investor yang digendeng merupakan salah satu investor yang mengembangkan Lombok Wildlife Park, kebun binatang yang berada di Sigar Penjalin, Tanjung, Lombok Utara. “Luar biasanya kenapa karena ini memang akan menjadi satu-satunya di dunia tempat ini, sehingga dayak tarik kita tidak perlu lagi harus promosi karena mereka akan datang para tamunya sendiri,” sambungnya. 

Apalagi, kata Rum, dengan adanya evant internasional MotoGP nanti tentu dengan adanya wisata kebun binatang ini tentu memberikan alternatif pilihan kepada para wisatawan yang datang ke NTB. “Apalagi kita ada event kayak MotoGP, jadi wisatawan ada alternatif lokasi wisata yang juga bisa dikunjungi. Oleh karena itu kami tadi dapat arahan dari pak Gubernur, mungkin kami akan segara buat tim kecil untuk mempercepat dan memproses semuanya,” katanya. 

Mengenai luas lahan yang akan dipersiapkan untuk hal tersebut, katanya, setidaknya sekiter 25 haktare lebih. Meski, Rum belum berani memastikan kapan bisa terealisasi atas rencana menghadirkan wisata kebun binatang yang saat ini pihaknya masih mengodok agar bisa segera terwujud.  “Ya secapatnya, mereka minggu depan akan melalukan penanaman pohon dulu secara pararel nanti tim ini akan mengodok masalah administrasi perizinannya saya pikir semuanya bisa berjalan dengan baik,” terangnya. 

Pemprov sendiri untuk mendukung apa yang nanti akan dilakukan oleh investor tentu akan mensuport sepenuhnya dalam memfasilitasi, baik masalah izin penggunaan lahannya lokasinya. Apalagi lagi lokasi yang akan digunakan itu merupakan hutan lindung. “Ya tentu semuanya bisa kita fasilitas dengan perizinannya. Termasuk masalah izin penggunaan lahan lokasinya karena itu kan hutan lindung,” jelasnya. 

Apalagi lokasi berada di laut, lanjut, tentu tempat ini akan dikalaborasikan dengan potensi yang sudah ada dilokasi tersebut. “Termasuk lautnya juga dimanfaatkan, jadi kebun binatang laut juga karena kebun binatang itu kan ada dua ada yang didarat dan ada yang dilaut maka ini ada kalaborasinya antara darat dan laut,” ujarnya. 

Sanada juga disampaikan Kapala Dinas DKP Provinsi NTB, H Yusron Hadi, bahwa pengembangan wisata di Gili Petagan menjadi semacam wisata satwa, baik dilaut maupun yang ada di darat dikombinasikan. “Saya kira inilah yang diimpi-impikan oleh NTB dengan punya sumbar daya yang luar biasa seperti daerah lain di Jawa Timur yang mengembangkan wisata kabun Binatang. Bahkan wisata domestik dengan hal ini dampak positifnya sangat luar biasa. Ini yang juga kita ingin kembangkan di NTB,” tambahnya. 

Apalagi di Gili Petagan yang sebenarnya sudah memiliki potensi mangrove dan terumbu karang tentu menambah dayak daya tarik tersendiri. Karena semalam ini sudah dikelola oleh masyarakat setempat oleh pokmas yang berada di Gili Selat dan sekitarnya atau yang ada di gili lampu. “Kita telah sampaikan juga bahwa masyarakat dilibatkan karena mereka sudah bekerja di magrov maupun diterumbu karang yang notabenenya nanti menjadi dayak tarik sehingga masyarakat dapat menerima manfaatnya yang lebihlah sehingga ini juga akan dikalaborasikan sama masyarakat,” ujarnya. 

Karena terkait dengan pemanfaatan pulau kecil tentu dari DKP Provinsi NTB juga nanti akan mengambil peran dalam mewujudkan wisata tersebut. “Kalau kita terkait dengan pemanfaatan ruang lautnya. Di Gili Petagan itu kan ada potensi mangrove dan terumbu karang,” tegasnya. 

Ia pun berharap besar seperti apa yang telah dipresentasikan kepada investor soal potensi yang ada di Gili Petagan investor baik soal mangrove dan terumbu karang dan beberapa potensi lain yang juga bisa dikembangkan dibidang perikanan yang memantik sampati dari para wisatawan yang hendak berkunjung nanti. “Ada treking mangrove, ada wisata berkaiatan dengan terumbu karang serta tidak menutup kemungkinan juga akan dikembangkan soal budidaya-budidaya perikanan yang lain-lain selain dari terumbu karang, bisa jadi losbter dan lain sebagainya. Termasuk wisata lumba-lumba juga ada tadi disana,” jelasnya. 

Maka pihaknya akan memfasilitasi terkait dengan perikanan, seperti soal  perizinan, kemudian pemanfaatan ruang laut untuk treking mangrovenya kemudian untuk zona konservasi kaitan dengan wisata baik lumba-luma maupun areal untuk budidaya lautnya yang bisa didaya tarik wisata itu saja. “Soal prosesnya nanti terkait dengan izin-izin lokasi dan ruang laut saja,” tambahnya. (sal)

Komentar Anda