Wagub Ingatkan Waspadai Investor Abal-Abal

H. Muhammad Amin (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Provinsi NTB mulai banyak dilirik kalangan investor, baik dalam negeri maupun luar negeri sebagai tempat berinvestasi, baik itu di sektor pariwisata, pertanian dan industri lainnya.  Hanya saja, banyaknya pengusaha yang tertarik untuk berinvestasi di NTB perlu juga diwaspadai. Terlebih, dari berbagai kejadian yang telah terjadi, banyak investor abal-abal.

“Karena sekarang ini banyak investor abal-abal, maka sangat penting perusahaan yang datang itu harus diolah dahulu kebenarannya,” kata Wakil Gubernur NTB, H. Muhammad Amin, disela melantik pengurus Asosiasi Pengusaha Depot Air Minum (Aspada) Provinsi NTB di Gedung Graha Praja, Kantor Gubenur NTB, Senin kemarin (27/2).

Amin menyebut, beberapa tahun belakangan ini cukup banyak yang mengaku sebagai investor yang datang kepada dirinya menawarkan untuk berinvestasi di berbagai sektor. Bahkan beberapa pihak yang mengaku sebagai pengusaha siap berinvestasi di NTB tersebut, secara serius melakukan presentasi.

Tapi, presentasi hanya tinggal presentasi, begitu melakukan pemaparan dihadapan Gubenur dan juga Wakil Gubernur NTB, ternyata investor tersebut hanya abal-abal. Bahkan tak jarang juga investor abal-abal ini begitu mendapatkan izin dari pemerintah, kemudian meninggalkan begitu saja lahan tersebut tanpa ada aktifitas infrastruktur bertahun-tahun.

Baca Juga :  Tidak Serius, Investor Bakal Diusir

[postingan number=3 tag=”investor”]

“Beberapa investor abal-abal ini datang, terus presentase dan foto bersama. Setelah itu mereka menghilang. Bisa saja investor abal-abal ini memanfaatkan foto dengan Pak Gubernur dan saya (Wagub) untuk kepentingan yang tidak baik,” ujarnya.

Karena itu, Wagub Amin, meminta kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi NTB untuk berhati-hati terhadap calon investor yang ingin berinvestasi di NTB. Sebelum membawa pihak yang mengaku sebagai investor, hendaknya terlebih dahulu DPM-PTSP NTB mengolah dan mencari tahu kebenaran dari perusahaan investor tersebut.

“Minta Kepala DPM- PTSP NTB, kalau ada investor datang maka perlu diolah dulu. Karena banyak investor abal -abal yang hanya main presentase, setelah itu hilang,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, beberapa tahun sebelumnya cukup banyak pihak tertentu dari luar NTB mengaku memiliki perusahaan besar dan tertarik berinvestasi di NTB. Mulai dari sektor pariwisata, pertanian, listrik, wahana hiburan dan lainnya. Pemerintah daerah, baik itu Pemprov NTB dan juga pemerintah kabupaten/kota kemudian dengan berbangga menyaksikan presentase perusahaan tersebut dengan berbagai ide cemerlang.

Baca Juga :  KEK Mandalika Diminati Banyak Investor

Begitu selesai presentase, mereka (investor abal-abal) ini kemudian mengurus berbagai proses perizinan. Hanya saja, begitu mendapatkan berbagai izin, kemudian mereka menelantarkan lahan tanpa ada aktifitas apapun. Akibatnya, investor yang betul-betul serius ingin menempati lahan tersebut tidak bisa, karena lahan itu tersandera.

Kejadian seperti ini cukup banyak terjadi di NTB. Bahkan tak sedikit pula investor abal-abal ini melakukan presentase di hadapan gubernur/wakil gubernur dan juga bupati/walikota. Namun begitu selesai presentase, investor abal-abal ini lenyap begitu saja.

Sebagaimana yang terjadi dengan investor abal-abal yang ingin membangun Ampenan Harbour, Taman Loang Baloq dan juga Mataram Waterpark. Investor abal-abal yang di tiga proyek milik Pemkot Mataram tersebut hilang tanpa ada kabar berita. Ujung-ujungnya pembangunan tiga proyek tersebut mengeluarkan dana APBD Kota Mataram yang tak sedikit. Sementara untuk Mataram Water Park berlokasi di Taman Udayana itu kini mangkrak kian tak jelas. (luk)

Komentar Anda