Tiga Dara Asal Lombok Timur, Juara Debat Bahasa Inggris Bali Nusra

Manfaatkan Media Sosial Sebagai Ajang Belajar

Juara Debat Bahasa Inggris Bali Nusra
JUARA DEBAT: Tiga siswi SMAN 1 Sikur, Nisrina Muniro, Azida, dan Rina Pertiwi, berhasil menjadi juara pertama lomba debat bahasa Inggris tingkat Bali Nusra, yang digelar Unram belum lama ini. (IRWAN/RADAR LOMBOK)

Nisrina Muniro, Azida, dan Rina Pertiwi, tiga siswi SMAN 1 Sikur, Kecamatan Sikur, Lombok Timur (Lotim), belum lama ini berhasil mengharumkan nama Lotim khususnya, dan NTB secara umum. Itu setelah mereka bertiga berhasil menjadi juara pertama debat Bahasa Inggris tingkat Bali dan Nusa Tenggara (Nusra).


JANWARI IRWAN – LOTIM


BEBERAPA hari lalu, Nisrina Muniro, Kelas 12 Mipa, Azida Kelas 12, dan Rina Pertiwi, Kelas 11 di SMAN 1 Sikur, berhasil menjadi juara pertama lomba debat Bahasa Inggris tingkat Bali dan Nusa Tenggara (Nusra), yang diselenggarakan di Unversitas Mataram (Unram). Keberhasilan yang diraih itu tentu tidak semudah yang dibayangkan, melainkan melalui perjuangan yang panjang.

Baca Juga :  Kreativitas Pemuda Kekalik Jaya, Ubah Limbah Tahu Jadi Batako

“Setelah berhasil mengalahkan puluhan peserta dari NTB dan Bali, akhirnya tim saya berhasil menjadi juara pertama. Ini tentu menjadi suatu kebanggaan bagi kami,” kata Nisrina Muniro, saat ditemui Radar Lombok, Rabu kemarin (29/11).

Sebelum menjadi juara, dia dan kedua rekannya terus belajar dan berlatih di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler yang digelar setiap hari Jum’at dan Sabtu.

Ditambah lagi dengan memanfaatkan media sosial (Medsos) seperti Whatshapp yang dihuni oleh alumni-alumni SMAN 1 Sikur, yang mempunyai bakat sama dengan dirinya. “Jadi melalui aplikasi itu kita sering diskusi sama kakak-kakak kelas yang juga memiliki bakat dalam bahasa Inggris,” katanya.

Untuk bisa menjadi juara pertama, dia dan teman-temannya hanya belajar dari pengalaman yang ada. Dimana menurutnya, pengalaman bertanding pada tahun-tahun sebelumnya, dijadikan sebagai pembelajaran untuk bisa lebih giat lagi dalam belajar. ”Karena setiap tahun saya sering ikut lomba. Jadi itu yang saya jadikan sebagai pengalaman, meski saat itu saya hanya mendapat juara dua dan tiga saja,” aku Nisrina.

Agar pandai dalam berbahasa Inggris, Nisrina yang berdomisili di Dusun Rungkang, Desa Glora, Kecamatan Sikur ini juga berbagi trik. Menurutnya, untuk bisa berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Inggris, intinya jangan malu-malu dalam berkomunikasi, baik listening (bicara) dan reading (membaca). ”Sementara untuk Grammar atau tata bahasa, juga harus diperdalam,” saran Nisrina.

Baca Juga :  ‘Kopi Berkah’ Masuk Toko Modern, Topang Ekonomi Ponpes

Sementara itu, Azida juga mengaku bangga dengan prestasi yang diraihnya itu. Apalagi prestasi yag diraih itu merupakan salah satu ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Unram. Sehingga dia berharap kedepannya bisa meraih juara yang lebih tinggi lagi. ”Bagi saya kalau belajar itu siapkan makanan kesukaan dulu. Karena saya tidak bisa belajar kalau sedang lapar,” ujarnya bercanda, namun serius.

Sedangkan Rina Pertiwi, yang merupakan satu-satunya anggota tim yang berasal dari Kelas 11, juga berharap mendapat juara yang lebih tinggi lagi dari yang diterimanya saat ini.

Untuk itu, Rina berharap kedepan akan terus bisa berdiskusi dengan kakak-kakaknya yang sebentar lagi akan menjadi alumni tersebut. “Karena saya suka diskusi dan banyak membaca. Saya berharap nantinya kakak-kakak kelas saya terus berbagi dan mengajarkan saya,” pintanya.

Guru Pembina debat bahasa Inggris SMAN 1 Sikur, Marlina Yunita, juga mengaku bangga dengan apa yang telah diraih oleh anak didiknya itu. Menurutnya, keberhasilan anak-anak itu tidak lepas dari perjuangan mereka sendiri.

Karena anak-anak itu tak hanya belajar di sekolah saja. Akan tetapi mereka juga belajar secara mandiri, baik melalui media sosial, atau belajar bersama-sama kakak kelas dan para alumni.

“Di sekokah memang sudah ada pembinaan kepada siswa, yang dilaksanakan setiap hari Jum’at dan Sabtu. Selebihnya siswa sendiri yang belajar dengan giat,” jelas Marlina merendah.

Baca Juga :  Bukit Selong yang Dulu Jadi Primadona, Kini Kurang Terawat dan Mulai Dilupakan Pengunjung

Sedangkan Pembina Debat bahasa Inggris lainnya, Haironi Azizah, menyampaikan selain anak didiknya berhasil juara pertama tingkat Bali Nusra. Sekolahnya juga sering mendapatkan juara di tempat lain, termasuk juara tingkat kabupaten. “Sebenarnya banyak prestasi bagi sekolah kami. Namun untuk juara debat tingkat Bali Nusra ini, memang baru kali pertama,” bangganya.

Kedepan, pihaknya berharap untuk meningkatkan prestasi ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Sehinga tidak hanya nama SMAN 1 Sikur saja yang dikenal berprestasi, tetapi juga akan membanggakan Lotim khususnya, dan NTB umumnya. “Harapan kita bisa mengikuti even yang lebih tingggi, dan bisa meraih juara nasional. Tentu saja tetap harus bisa mempertahankan juara yang telah kita raih,” tekatnya. (*)

Komentar Anda