Temui Massa Aksi, Rektor Berjanji Penuhi Tuntutan Mahasiswa

Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo memenui massa aksi di depan gedung Rektorat Unram, Kamis (22/6). (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Ratusan Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unram Melawan kembali menggedor Rektor Prof Bambang Hari untuk meminta kejelasan terkait 12 poin tuntutan, Kamis (22/6). Sebelumnya, aliansi mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di Rektorat Unram, berakhir ricuh, Selasa (20/6). Bahkan sejumlah mahasiswa cidera menjadi korban tindakan brutal Satpam gedung Rektorat Unram.

Aksi demonstrasi lanjutan, Kamis (22/6) ratusan mahasiswa di gedung Rektorat Unram kembali berlangsung ricuh. Meski akhirnya, Rektor Unram Prof Bambang Hari keluar menemui ratusan mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi dengan pengawalan ketat dari personil kepolisian.

Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa Unram Melawan Afif Amanullah menyampaikan 12 poin tuntutan mahasiswa di hadapan Rektor Unram Prof Bambang Hari. Diantaranya, mendesak Satgas PPKS secepatnya menyelesaikan kasus kekerasan seksual yang telah dialami oleh mahasiswi di dalam dan luar kampus Unram. Kemudian meminta menghapus pembayaran IPI di Unram, serta meminta kejelasan dan keterbukaan dalam penentuan grade UKT Mahasiswa.

Menuntut dan mendesak pihak rektorat untuk mengadakan perbaikan terhadap sarana dan prasarana kampus diantaranya, pengadaan fasilitas tes TOEFL di semua fakultas, berikan izin penggunaan sertifikat tes TOEFL dari luar Unram serta memprioritaskan mahasiswa Unram untuk tes TOEFL di PUBA. Selanjutnya, pengadaan buku-buku baru di UPT Perpustakaan Unram dan menuntut pembangunan sekretariat ORMAWA yang belum memiliki sekret baik ditingkat fakultas maupun univesitas.

Baca Juga :  UMMAT akan Selesaikan Secara Internal Kasus Pemalsuan Slip Pembayaran SPP Mahasiswa

Melakukan penyesuaian biaya tes mandiri dan tes kesehatan sesuai dengan kemampuan ekonomi orang tua/wali, dan menggratiskan mahasiswa yang tidak mampu. Meminta mengkaji ulang MBKM, serta memperjelas pembiayaan akomodasi mahasiswa MBKM, dan pencairan intensif apresiasi terhadap proposal PKM mahasiswa yang sudah dijanjikan. Berikutnya menyetop punguatan liar (Pungli) dari segala lini di Unram terhadap mahasiswa, setop melakukan kriminalisasi dan pembungkaman ruang demokrasi, birokrasi kampus bersama pihak Satpam hentikan tindakan kriminalisasi dan pembungkaman ruang demokrasi di lingkungan Unram, serta mendesak rektor memecat pihak keamanan kampus yang telah melakukan tindakan kekerasan pada masa aksi.

Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo mengaku semua tuntutan yang dilakukan oleh mahasiwa luar biasa. ‘Saya sebagai rektor semangat sama dengan mahasiswa. Tidak ada kekerasan seksual di lingkungan kampus di zaman saya dibentuknya Satgas PPKS yang melanggar itu saat ini sedang kita proses,” katanya.

Baca Juga :  Mahasiswi UMMAT Raih Beasiswa IISMA 2022

Menurutnya, di bawah kepemimpnannya pula, ada masyarakat miskin bisa masuk di Fakultas Kedokteran tanpa membayar UKT alias gratis, ketika dilantik menjadi Rektor 8 Maret 2022 dirinya langsung membuat sistem dimana orang miskin bisa masuk dengan jalur miskin berprestasi.

“Bahkan tahun lalu kita kembalikan uang pendaftarannya namun ini tidak tersosialisasi dengan baik,” klaimnya.

Selain itu, tahun ini tetap memberlakukan bahwa jalur miskin berprestasi tidak membayar alias gratis akan tetapi pihaknya juga memberi peluang bagi yang mampu dan kaya-kaya, yakni jalur kemitraan berprestasi.

“Saya paling depan melawan pungli, kalian bisa tanya bahkan usulan harus ada RAB, namun kalau tidak sesuai saya coret,” ucapnya.

Sementara itu mengenai adanya petugas keamanan (satpam) kampus yang melanggar hukum harus diproses dan termasuk tindakan Satpam yang menyalahi aturan atau SOP itu diserahkan ke aparat, karena ada jalurnya.

“Saya tidak bisa intervensi kalau bicara hukum. Makanya kita persilakan urusannya aparat hukum itu terkait tindak kekerasaan,” tandasnya. (adi)

Komentar Anda