Tega, Empat Remaja Tanggung Perkosa Gadis Belia di Gunung

illustrasi

PRAYA – Dua pekan ini, Bunga tak pernah mau menginjakkan kakinya di sekolah lagi. Dia hanya terlihat murung seperti orang linglung tanpa keceriaan seperti sebelumnya.

AD yang mengetahui kondisi Bunga, keponakannya seperti itu sempat bingung. Ia akhirnya menanyakan perihal Bunga yang mau sekolah lagi pada Selasa (14/111). Bunga yang tak kuasa menahan malu dan trauma akhinya bercerita, bahwa ia telah diperkosa.

Sekitar pukul 11.11 Wita, Jumat (27/10) lalu, Bunga dan dua orang teman sebayanya M dan F hendak pergi mencari biji jambu mente di sebuah bukit bernama Gunung Dusun Embung Desa Pelambik Kecamatan Praya Barat Daya. Tapi niat Bunga dan teman-temannya ternyata diiringi niat bejak empat orang remaja tanggung. Yakni, HD, 16 tahun, JL 18 tahun, ML 16 tahun, dan AH 17 tahun.

Mata keempat remaja tanggung ini telah mengawasi Bunga dan dua orang temannya sejak ketiganya hendak berangkat ke gunung. Keempatnya mengawasi kepergian gadis belia ini lewat rumah temannya inisial R yang tak jauh dari rumah Bunga. Setelah memastikan Bunga dan teman-temannya berjalan menuju gunung, keempat remaja ini pun keluar dari rumah R. Sambil sesekali mengendap agar tak ketahuan, mereka membuntuti ketiganya dari belakang.

Baca Juga :  28 Pejabat Ikuti Asesment Selama Enam Hari

Saat Bunga dan dua orang temannya mulai mengutip biji jambu mente, HD dan JL yang sejak tadi mengendap langsung menyergap Bunga. HD dan JL secara bersamaan memegang tangan sambil mendorong tubuh Bunga. Secara bergantian, kedua remaja itu melancarkan niat jahatnya menggagahi gadis belia itu.

Seperti sudah terencana dengan matang, ML dan AH kala itu betugas mengamati situasi. Keduanya mengancam F dan M agar tak berteriak menggunakan sebilah parang. Kedua gadis kecil itu hanya bisa meneteskan air mata sambil sesenggukan. Keduanya sama sekali tak berani mengeluarkan suara setelah sadar nyawanya dalam bahaya.

Selepas melancarkan nafsu setannya, HD dan JL lantas secara bergantian dengan ML dan AH mengamati situasi. HD dan JL bergantian mengancam kedua bocah itu agar tak berteriak, sementara ML dan AH menggantikan posisi kedua teman sebelumnya. Setelah keempat remaja tanggung ini mendapatkan giliran, mereka lantas pergi meninggalkan Bunga dan kedua temannya di atas gunung itu.

Baca Juga :  Tahanan Kasus Curat Kabur dari Rutan

Mendengar penuturan keponakannya, AD yang emosi lantas mengambil tindakan dengan menanyakan soalan itu kepada R. R yang tak berkutik diberondong pertanyaan kriminal lantas mengakui dan menunjukkan posisi keempat temannya. AD kemudian melaporkan kejadian yang menimpa keponakannya kepada Polsek Praya Barat Daya.

Atas laporan itu, anggota Polsek Praya Barat Daya kemudian bergerak cepat dan berhasil mengamankan HD, JL, dan ML di rumah A, warga Desa Pelambik, pada pukul 00.30 Wita, Rabu (15/11). Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari keluarga korban, ketiga terduga pelaku diamankan dan diperiksa di Mapolres Lombok Tengah. Sementara AH, salah satu terduga pelaku masih buron dan sedang dalam pengejaran aparat kepolisian. ‘’Kasusnya sudah kita limpahkan ke unit PPA Polres Lombok Tengah,” ungkap Kapolsek Praya Barat Daya, IPDA Aswin, Rabu (15/11). (met)

Komentar Anda