
PRAYA – Salah seorang tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Praya yang diketahui bernama Nurhadi, 33 tahun, warga Dusun Penyosok Desa Semoyang Kecamatan Praya Timur kabur dari Rutan. Tahanan yang saat ini sedang menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Praya dalam kasus pencurian dengan pemberatan (curat) ini diketahui kabur pada Kamis (28/12) sekitar pukul 10.30 Wita.
Informasi yang berhasil dihimpun Radar Lombok bahwa tahanan yang dititipkan oleh Pengadilan Negeri Praya ini melarikan diri saat sedang membantu mengerjakan renovasi eks Blok Wanita Rutan Kelas II B Praya dan tidak dalam sel tahanan namun masih dalam lingkungan Rutan.
Nurhadi melarikan diri dengan cara melewati tembok yang akan digunakan sebagai pentililasi sebelah timur Rutan Kelas II B Praya. Untuk menangkap kembali Nurhadi dari pihak Rutan juga berkoordinasi dengan Polres Lombok Tengah untuk untuk meminta bantuan pencarian terhadap yang bersangkutan. Saat ini dari petugas masih melakukan pencarian terhadap pelaku.
Kepala Rutan Kelas II B Praya, Aris Sakuriyadi ketika dikonfirmasi membenarkan salah seorang tahanan yang kabur dari rutan. Pihaknya mengaku bahwa tahanan tersebut kabur saat waktu ramai kunjungan dan diwaktu yang bersamaan memang sedang ada perbaikan ruangan pelayanan tahanan. “Ini kita sedang kena musibah supaya kita lebih kuat lagi. Jadi ada salah satu tahanan kami titipan dari Pengadilan Negeri (PN) Praya yang kabur pada waktu ramai kunjungan dan memang kami sedang memperbaiki ruangan untuk layanan tahanan,” ungkap Aris Sakuriyadi saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (29/12).
Untuk menangkap kembali yang bersangkutan, pihak rutan saat ini sudah membentuk tim dan sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Pihak rutan masih terus berupaya agar tahanan yang kabur ini bisa ditemukan kembali, terlebih saat ini yang bersangkutan masih menjalani proses persidangan. “Kalau tertangkap maka bisa saja hukuman lebih berat nanti dan untuk mengantisipasi kasus yang sama tidak terulang kembali. Kami sudah maksimalkan seluruh komponen dan staf yang ada terutama yang bidang keamanan untuk lebih mengintensifkan untuk melakukan patroli di jam-jam rawan,” tegasnya.
Pihaknya mengaku selama bertugas memang baru kali ini mengalami adanya tahanan yang kabur. Namun pihaknya memastikan tidak ada indikasi keterlibatan petugas untuk membantu tahanan tersebut untuk kabur. “Saya pastikan tidak ada keterlibatan petugas kami membantu yang bersangkutan. Kalau ada maka sanksi sudah menunggu,” terangnya. (met)