Stok Kurang, Harga Cabai Mulai Naik

Harga Cabai Mulai Naik
STOK BERKURANG : Salah seorang pedagang cabai di pasar Pagesangan tengah menunggu pembeli.(DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Cuaca ekstrim yang mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Barat mulai berdampak terhadap produksi dan juga pasokan kebutuhan pokok. Harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Bahkan, harga cabai mulai melambung tingg, tembus Rp 50 ribu per kg.

“Sebelumnya harga cabai Rp 30 ribu  hingga Rp 35 ribu per kg dan sekarang sudah naik menjadi Rp 50 ribu lebih per kg,” sebut salah seorang pedagang cabai di pasar Pagesangan, Safitri kepada Radar Lombok, Senin (13/1).

Kenaikan harga cabai terjadi hampir di seluruh pasar tradisional di Mataram dan kabupaten/kota lainnya di NTB. Kenaikan harga tersebut, karena pasokan berkurang, sehingga berdampak pada stok yang semakin terbatas. Kenaikan harga cabai ini telah terjadi beberapa waktu lalu, namun tidak setinggi seperti sekarang ini.

Safitri mengaku jika harga cabai rawit naik karena dari pengepul telah menaikan harga jualnya, sehingga pedagang terpaksa ikut menaikkan harga jual kepada konsumen. Selain itu, stok cabai rawit juga mulai menipis, tapi permintaan pasar akan cabai cukup banyak.

“Stoknya kurang, katanya karena lagi musim hujan ini. Jadinya petani tidak banyak panennya,” ujarnya.

Senada dengan Safitri, Inaq Rapiah, pedagang cabai di pasar Pagesangan  mengaku harga cabai tengah naik cukup tinggi, seperti cabai merah besar, cabai keriting dan cabai rawit. Kenaikan ini sendiri sudah terjadi sejak beberpa hari lalu.

“Cabai rawit ini paling mahal sampai Rp 55 ribu per kg. Kalau cabai merah besar itu Rp 50 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 30 ribu per kg,” sebutnya.

Dikatakannya, kenaikan harga cabai yang terjadi saat ini karena kondisi cauca hujan, sehingga ketersedian stok cabai, terutama cabai rawit di penggepul berkurang.

“Lagi musim hujan begini, biasanya sedikit panennya. Karena banyakan yang rusak juga cabainya,” tuturnya.

Naiknya harga cabai, terpaksa mengurangi pembelian dari pengepul. Harga jualnya pun terbilang tinggi untuk para pembeli di pasar. Untuk itu, ia hanya membeli 5 kg saja untuk di jual kembali kepada konsumen.

“Biasa beli 10-15 kg, sekarang dikurangi. Harganya itu terlalu mahal, kita mau jual ke pembeli juga bingung bagaimana. Biasanya orang beli Rp 5 kg sampai  Rp 10 ribu, jarang ada yang beli kiloan,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Pasar Induk Mandalika H Ismail mengatakan, harga cabai rawit saat ini sedang naik. Sebelumnya berkisaran di harga Rp 30 ribu per kg, selisih kenaikannya pun cukup jauh yakni mencapai Rp 15 ribu per kg.

“Ya memang  sekarang harga jual cabai naik menjadi Rp 50 ribu per kg,” sebutnya.

Dijelaskannya, sejumlah pedagang mengaku kenaikan harga cabai karena sudah naik dari pengepul, sehingga para pedagang mengurangi pembelian. Biasanya pedagang cabai di pasar Mandalika membeli hampir 1 ton, tapi untuk saat ini pedagang hanya membeli 10 kg – 50 kg per orang.

“Pedagang bilang stok memang berkurang di karena hujan,” terangnya. (dev)

Komentar Anda