Stabilkan Harga, Bulog NTB Banjiri Pasar dengan Beras Murah

MATARAM – Dalam rangka stabilisasi harga bahan pokok yang terus mengalami kenaikan serta mengendalikan laju inflasi tinggi, Perum Bulog NTB menggelar pasar murah untuk beras dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Peluncuran program stabilisasi harga dihadiri oleh Ketua TPID NTB yang sekaligus Sekda NTB HL Gita Ariadi di halaman kantor Gubernur NTB, Jumat (14/10). Gelaran pasar murah untuk sejumlah kebutuhan pokok oleh Bulog NTB ini berlangsung hingga 28 Desember mendatang.

Kepala Kanwil Bulog NTB Abdul Muis mengatakan seluruh tim Bulog NTB dikerahkan turun langsung ke lapangan untuk melakukan stabilisasi harga beras di pasar tradisional hingga di perkampungan warga. Selain itu, penjualan beras murah dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya, seperti minyak goreng, telur dan juga gula pasir, Bulog NTB melibatkan Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di hingga pelosok perkampungan.

“Ada indikasi seakan akan harga beras naik. Padahal sebenarnya metode BPS yang tidak sama dengan pencatatan kami. Mana ada harga beras medium Rp 10 ribu di NTB. Kami jual beras premium saja Rp 9.500 per kg, atau lebih murah lagi kalau ambil di gudang Bulog,” ungkap Muis.

Baca Juga :  Kualitas Rendah, Pedagang Kurang Tertarik Jual Beras Bulog

Muis mengatakan pada gelaran stabilisasi harga beras, Bulog NTB menjual beras jenis medium di harga Rp 8,500 per kg, atau jauh di bawah harga ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebesar Rp 9.450 per kg. Kendati demikian, Bulog NTB menjual jauh di bawah HET untuk beras medium untuk memastikan harga stabil di tengah masyarakat dan juga menjamin ketersediaan serta harga yang layak di tengah masyarakat. Terlebih lagi, pada momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, permintaan bahan pokok oleh masyarakat khususnya di Lombok cukup tinggi.

“Kalau masyarakat atau pedagang yang langsung membeli ke gudang Bulog, maka harga beras dapat diperoleh dengan harga lebih murah, yakni Rp 8.300 per kg,” sebut Muis.

Sementara itu, lanjut Muis, untuk ketahanan stok beras NTB saat ini mencapai 50 ribu ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di NTB hingga 11 bulan kedepan. Selain beras, Bulog NTB juga memasok kebutuhan pangan lainnya, seperti minyak goreng, telur dan gula pasir.

Baca Juga :  Bulog NTB Gelontorkan Beras Operasi Pasar Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM

“Stok beras nasional yang paling aman itu NTB. Provinsi Jawa Tengah saja sudah berwacana untuk mengambil beras ke NTB. Jadi stok beras di NTB itu tersebar di seluruh kabupaten. Jadi sangat aman untuk 11 bulan kedepan,” jelas Muis.

Sementara itu, Sekda NTB, HL Gita Aryadi memberikan apresiasi terhadap semangat Bulog NTB yang membantu pemerintah daerah mengantisipasi kenaikan harga pangan, terutama beras.

“Tugas pemerintah adalah memastikan ketersediaan dan menstabilkan harga pangan,” ujarnya.

Apalagi diketahui NTB menjadi daerah dengan harga beras termurah di Indonesia. Kondisi ini diyakini juga dapat membantu daerah menjaga tekanan laju inflasi, terutama pada perayaan hari besar keagamaan hingga akhir tahun 2022.

“Luar biasa, harga beras kita di NTB berada pada posisi termurah. Kita menghasilkan disamping kerja keras Bulog NTB untuk membantu menjaga ketahanan stok dan stabilisasi harga komoditas ini,” pungkas Gita. (luk)

Komentar Anda