Sekjen PDIP Daulat Rachmat Jadi Duta Kades dari NTB

KETERANGAN: Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, didampingi Ketua DPW PDIP NTB, Rachmat Hidayat, ketika memberikan keterangan pers kepada awak media, Minggu (5/11).

MATARAM—Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mendaulat Anggota DPR RI dari Dapil Pulau Lombok, H Rachmat Hidayat sebagai duta para Kepala Desa (Kades) di Bumi Gora (NTB). Dan sebagai duta para Kades, Rachmat akan memastikan suara para Kades didengar, dan kepentingan masyarakat desa terwakili di tingkat pusat.

“Pak Rachmat kita daulat menjadi duta Pak Kades dari NTB untuk menyuarakan kepentingan seluruh desa di NTB di parlemen,” kata Hasto di sela-sela Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP yang dihadiri 3.000 kader militan partai dari seluruh NTB, Minggu (5/11).

Hasto juga menyebut, bahwa Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dari PDI Perjuangan pernah membahas isu Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat. Dimana kesadaran yang dibangun sejak zaman Bung Karno, adalah desa kuat, Indonesia maju dan berdaulat.

“Kami tahu, bahwa ketika kita berbicara tentang kedaulatan negara, maka itu dimulai dari desa. Ketika kita berbicara tentang keamanan negara, maka itu dimulai dari keamanan desa. Dan ketika kita berbicara tentang masyarakat adil dan makmur, maka itu juga dari desa. Karena itu, desa menjadi benteng di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” kata Hasto.

Baca Juga :  Rachmat Hidayat Gerilya Beri Bantuan Kursi Roda di Pelosok Lombok Timur

Hasto mengungkapkan, langkah PDI Perjuangan yang konsisten memperjuangkan nasib desa menjadi lebih baik, bukan demi kepentingan politik praktis agar rakyat memilih Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024. “Ini sekali lagi bukan demi kepentinngan electoral. Bapak mendukung Pak Ganjar atau Prof Mahfud, Bapak mendukung PDI Perjuangan atau tidak, kami tetap akan memperjuangkan desa,” tegasnya.

Tokoh kelahiran Jogjakarta ini mengatakan, PDI Perjuangan sadar desa menjadi benteng budaya, sehingga partai berkelir merah ini berkewajiban mengembangkan satuan wilayah pemerintahan tersebut.

“Ini harus menjadi kesadaran kita, karena desa menjadi benteng budaya. Kita lihat ada tarian yang baik, ada rumah adat di desa, ada budaya, budi pekerti yang hidup di desa, tradisi gotong royong yang hidup di desa, justru yang sering melupakan itu yang ada di elite,” ucap Hasto.

Ditekankan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini, falsafah muncul dari desa. Falsafah tentang merawat Pertiwi, falsafah tentang menjaga keseimbangan, juga tentang kuliner sehat bagi rakyat, itu ada di desa. “Desa Kuat, Indonesia Maju dan Bermartabat. Itu tema Rakernas PDI Perjuangan,” tandas Hasto.

Baca Juga :  Pantau BLT BBM di Lotim, RH Diminta Perjuangkan Program Bansos Berlanjut Tahun Depan

Sementara itu, Ketua DPW PDIP NTB, Rachmat Hidayat menegaskan dirinya menerima dengan senang hati telah didaulat Sekjen PDI Perjuangan, untuk menjadi duta para Kades dari NTB di parlemen di tingkat pusat.

“Saya merasa terhormat dapat menjadi duta para kepala desa dan masyarakat desa di parlemen. Ini adalah tanggung jawab besar, dan saya akan memastikan bahwa suara-suara mereka didengar, dan kepentingan mereka diwakili dengan baik dalam setiap keputusan di tingkat pusat,” ucap Rachmat.

Ditegaskan, ketika dirinya terpilih dan mendapat amanah sebagai wakil rakyat, maka dia sudah mewakafkan dirinya sebagai perwakilan desa dan masyarakatnya. “Sudah menjadi tugas saya untuk membela hak-hak masyarakat kami di desa di parlemen, dan memastikan mereka mendapatkan layanan yang dibutuhkan,” pungkas Rachmat. (rl)

Komentar Anda