Sari Yuliati Melobi Dukungan Jadi Ketua Golkar NTB

Sari Yuliati Melobi Dukungan
MANUVER: Sari Yuliati melakukan konsolidasi dengan para Ketua DPD II Kabupaten/Kota beberapa waktu lalu. Kuat dugaan konsolidasi ini untuk pemenangan di Musda Golkar NTB, awal Maret mendatang.( AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Sari Yuliati, Anggota DPR RI Dapil Lombok dari Golkar nampaknya serius ingin mencalonkan diri menjadi Ketua DPD I Golkar NTB pada Musda Golkar awal Maret mendatang.

Bendahara DPP Golkar itu diketahui sudah melobi para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota selaku pemilik suara di Musda, untuk meminta dukungan. Dengan demikian dipastikan sudah ada tiga bakal calon ketua yang akan maju, yakni petahana Suhaili FT, Ahyar Abduh, dan Sari Yuliati.

Keinginan Sari Yuliati mencalonkan diri di Musda ini sendiri dibenarkan oleh Wakil Ketua DPD Golkar NTB Bidang Kerja Sama Antar-lembaga Hasat Massat. Diungkapkannya, Sari Yuliati sudah mulai melobi Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota untuk mendapatkan dukungan. Dan dalam hal ini ia mengapresiasi ada banyak kader yang muncul mau mencalonkan diri.

Tetapi untuk Sari Yuliati sendiri, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk maju. Di antaranya dia tidak menetap di NTB karena menjadi Anggota DPR RI di Jakarta. Itu akan menyulitkan koordinasi di antara pengurus internal DPD Golkar NTB.

Selain itu, persoalan kepemimpinan perempuan di internal Golkar terutama di Pulau Lombok, belum selesai penerimaannya di tingkat akar rumput. Jika Sari Yuliati menakhodai Golkar NTB, dikhawatirkan akan memunculkan migrasi dukungan dari Golkar ke parpol lain terutama di kalangan pondok pesantren. “Ini artinya kita memasukkan Golkar ke dalam gorong-gorong,” terangnya.

Oleh karena itu, sebaiknya Sari Yuliati mempertimbangkan kembali keputusan dirinya maju di Musda Golkar. Dia lebih baik membiarkan para kader Golkar di daerah bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD I Golkar NTB. Mengingat parpol beringin tak kekurangan stok kader terbaik seperti Suhaili FT yang kini menjabat Bupati Lombok Tengah dan Wali Kota Mataram Ahyar Abduh yang kini menjabat Wali Kota Mataram, dan lainnya.  “Mereka adalah kepala daerah dan punya pengaruh,” tandasnya.

Terlebih lanjut Hasan, konstruksi, pengelolaan, dan kepemimpinan partai di NTB masih membutuhkan figur-figur lokal yang mudah dan gampang berinteraksi dengan masyarakat di daerah. Dan Suhaili maupun Ahyar sangat mumpuni untuk pilihan para pemilik suara. Hasan pun mengingatkan para pemilik suara, jangan karena hal-hal yang sifatnya pragmatis kemudian menghilangkan substansi berpartai. “Artinya jangan karena kebutuhan uang atau barang sesaat maka partai kalah terus. Cukuplah luka kekalahan di Pilgub serta di beberapa kabupaten/kota pada Pileg kemarin menjadi pelajaran kita bersama,” tandasnya.

Informasi yang diserap Radar Lombok menyebutkan, konsolidasi yang dilakukan Sari Yuliati bersama Ketua DPD Golkar Kabupaten/Kota beberapa waktu lalu adalah bagian manuver Sari Yuliati untuk melobi dukungan di Musda. Untuk mengonfirmasi lebih lanjut terkait hal tersebut, Sari Yuliati belum memberi komentar. (yan)

Komentar Anda