RSUD Tawarkan Diri Jadi Rumah Sakit Rujukan

RSUD Tawarkan Diri
RSUD RUJUKAN: Direktur Utama RSUD Kota Mataram, dr HL Herman Mahaputra dalam apel pagi di Kantor Wali Kota Mataram, menyatakan RSUD siap menerima pasien rujukan baik untuk warga Kota Mataram, maupun daerah lain di NTB, yang terpapar virus corona.(ALI/RADAR LOMBOK)

Untuk Antisipasi Penyebaran Virus Corona

MATARAM—Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram bersiap untuk mengantisipasi virus corona, atau Covid 19. Meski bukan termasuk rumah sakit resmi yang menerima rujukan untuk pasien corona, namun RSUD memastikan siap menjadi rumah sakit rujukan. Tidak hanya untuk masyarakat Kota Mataram saja, melainkan bagi warga NTB secara keseluruhan.

“Kita akan adakan kebijakan khusus terkait pelayanan kesehatan. Pertama menjadikan RSUD sebagai rumah sakit rujukan. Ini dalam rangka mengantisipasi virus itu,” ujar Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram, dr HL Herman Mahaputra, saat apel pagi di Kantor Wali Kota Mataram, Senin kemarin (16/3).

Kedua, pihaknya siap melakukan antisipasi, khususnya di RSUD. Caranya adalah beberapa pintu atau akses di RSUD aka ditutup. Hal ini untuk mengurangi interaksi antara masyarakat dan pasien. Selain itu, pengunjung rumah sakit juga akan dibatasi, tidak seperti beberapa waktu lalu. “Setiap keluarga hanya diperbolehkan satu orang untuk menjaga. Itu juga harus menggunakan masker,” sebutnya.

Herman juga meminta kepada Wali Kota Mataram, agar untuk sementara waktu kegiatan apel pagi ditiadakan. “Apel pagi bisa mengurangi interaksi itu. Kami minta untuk ditiadakan sementara waktu,” pintanya.

Permintaan itu pun langsung dikabulkan oleh Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh. Apel pagi kata dia, untuk sementara waktu ditiadakan. “Sudah saya setujui. Apel pagi itu ditiadakan dulu selama dua pecan,” kata Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh.

Dalam apel yang dihadiri oleh seluruh ASN Kota Mataram itu, Dinas Kesehatan dan RSUD Kota Mataram juga melakukan Sosialisasi terkait virus Corona. Seperti disampaikan dr Risky, dokter spesialis paru RSUD Kota Mataram, gejala terpaparnya virus corona, maka di hari pertama sampai ketiga belum terlihat gejalanya. Kemudian hari ke empat dan ke lima terasa demam tinggi, nyeri telan dan tidak enak makan.

Selanjutnya jika suhu tubuh meningkat harus lebih waspada, dan dianjurkan untuk segera diperiksakan dan melakukan isolasi. Kemudian pihak rumah sakit akan melakukan eliminasi apakah ada infeksi atau tidak. Rumah sakit juga akan menilai pasien sudah melakukan kontak erat atau tidak. Virus ini kata dia akan bertahan hingga 14 hari, dan sembuh dengan sendirinya. Namun dianjurkan untuk banyak beristirahat, serta tidak berkumpul ditempat umum.

Sedangkan dr Arif, dokter spesialis THT RSUD Kota Mataram menyampaikan cara pencegahan virus corona, yaitu menghindarkan tubuh yang lemah. Hal itu bisa dilakukan dengan cara menjaga ketahanan tubuh. Bisa juga dengan makan dan istirahat yang cukup, serta banyak minum air.

Selanjutnya juga menghindari tempat ramai, seperti tempat wisata. Masyarakat juga diminta tidak lupa mencuci tangan, dan menggunakan masker bagi yang sakit. “Kita juga harus tetap tenang dan banyak berdoa,” katanya. (gal)

Komentar Anda