Ritual Unik Para Peziarah Makam Loang Baloq

Ikat Akar Pohon Beringin, Bernazar Segera Dapat Jodoh

makam-loang-baloq
RAMAI: Para peziarah Makam Loang Baloq mulai tampak ramai setiap hari. (Sudir/Radar Lombok)

Usai Idul Fitri, sejumlah makam di Kota Mataram selalu dipadati peziarah. Di Makam Loang Baloq misalnya. Di sini para peziarah tak jarang “menitip hajat” dengan cara yang unik.


SUDIRMAN-MATARAM


MENZIARAHI Makam Loang Baloq seolah menjadi tradisi rutin sejumlah warga di Lombok. Penxiarah di makam ini tidak saja berasal dari Kota Mataram, tapi dari berbagai penjuru belahan Pulau Lombok.

Makam yang terletak di Lingkungan Sembalun Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela diziarahi lantaran dipercaya masyarakat sebagai pusar seorang wali. Sang wali dipercaya memiliki karomah (kemuliaan).

Areal Makam Loang Baloq ini cukup luas. Di kawasan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya ada sejumlah pohon berusia cukup tua. Salah satunya adalah pohon beringin yang letaknya tak jauh dari makam sang wali.

BACA JUGA: Melihat Tradisi Tiu, Warisan Nenek Moyang Warga Desa Jantuk

Ada yang cukup unik ditemukan kala mengunjungi makam, tersebut. Misalnya, bagi peziarah mengikat akar pohon beringin yang menggantung sebagai pertanda yang bersangkutan sedang bernazar.

Tak cuma itu, pasangan muda-mudi yang hendak mengikat hubungan hingga ke jenjang pelaminan juga banyak ditemukan membawa sehelai tali benang warna putih sepanjang 20 cm. benang itu diikat dengan niat agar bisa segera mendapat jodoh.

‘’Banyak kok doa kayak saya, saat ikat akar pohon beringin,’’ kata Suci Ramdani, pengunjung asal Kabupaten Lombok Tengah, Senin kemarin (10/6).

Ramdani yang datang bersama keluarga mengaku khusus tahun ini bernazar bisa mendapatkan jodoh. Ia mengaku mengunjungi makam ini nyaris setiap tahun.

Di makam ini setiap hari ratusan warga selalu memadati lokasi. Setelah berdoa, tampak mereka mengikat akar pohon beringin yang sudah usia ratusan tahun itu. Bahkan beberapa doa terdengar sambil mengikat akar pohon beringin dari pengunjung.

BACA JUGA: Mengunjungi Bukit Marese Lombok Tengah Saat Libur Lebaran

Biasanya setelah nazar tercapai, para peziarah akan kembali membuka kembali tali yang telah diikat.

Pejanga Makam Loang Baloq, Tarmizi mengaku, tak pernah ada satu pun yang mewasiatkan cara berdoa dengan mengikat akar beringin. “Kalaupun ada yang terkabul, sudah pasti bukan karena ikatan akar beringin itu, tetapi karena Allah Swt,” jelasnya.

Selaku penjaga makam, ia mengaku setiap hari harus membersihkan sampah yang berserakan dari pengunjung. Smpah tersebut bukan hanya dari benang, namun ada yang dari plastik. (*)

Komentar Anda