RESENSI BUKU: “JANGAN PERNAH LELAH MENCINTAI INDONESIA”

Oleh: Dr Khairul Hamim, MA
Dosen UIN Mataram

“Jangan Pernah Lelah Mencintai Indonesia” demikian judul buku yang
diterbitkan oleh RAYYANA Komunikasindo dan ditulis oleh Tim Ansor Channel yang didedikasikan kepada Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas atau lebih akrab dipanggil Gus Yaqut sebagai kado ulang tahun beliau yang ke 48. Buku ini terdiri dari 485 halaman yang terdiri dari 6 bagian, di mana setiap bagiannya berisi kurang lebih 4-7 judul. Hanya di bagian keempat yang memuat 18 judul yakni pada saat mengulas kiprah Gus Yaqut memimpin GP Anshor.

Judul Buku ini mengandung filosofi dan hikmah kehidupan mendalam yang
dapat dipetik oleh siapa saja yang ingin lebih dalam mau mengenal dan mengetahui silsilah, pemikiran, peran, kiprah, dan sepak terjang dari Gus Yaqut. Semenjak Beliau di angkat tanggal 22 Desember 2020 menjadi Menteri Agama RI, menurut Gus Yaqut tantangan terbesar dan terberat bangsa ini adalah masalah toleransi beragama dan radikalisme. Betapa tidak, Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam ras,suku, adat istiadat, budaya, dan agama saat ini sedang dihegemoni oleh faham
ekstrem baik ekstrim kanan maupun ekstrim kiri.

Faham takfiri dan intoleran makin gemuruh menyelimuti sekaligus membombardir kehidupan sosial-keagamaan masyarakat Indonesia saat ini. Sementara Indonesia bagi Gus Yaqut harus tetap lestari, bersatu dalam bingkai Republik Indonesia.

Atas dasar itulah program mendasar dan urgen yang harus dikuatkan dan
menjadi icon program Kementerian Agama RI yang dikomandoi Gus Yaqut saat ini adalah penguatan dan penanaman nilai moderasi beragama. Menurut beliau, upaya inilah salah satu usaha penting dalam mencegah terjadinya radikalisme dan intoleransi dalam kehidupan beragama di bumi pertiwi ini. Dan, pemikiran Gus Yaqut terkait hal tersebut dimuat dalam buku ini.
Bagi penulis, karya setebal 485 halaman ini layak dan patut untuk diapresiasi dan dibaca karena di dalamnya terkandung beberapa hal penting, menarik dan unik. Di antara hal-hal penting tersebut adalah, pertama pesan kuat Gus Yaqut akan pentingnya menjaga 4 pilar bangsa yaitu menjaga Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menjaga 4 pilar tersebut sudah menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Siapapun yang merongrong atau mengganggu 4 pilar
tersebut maka harus dilawan. Kedua, penanaman dan penguatan nilai moderasi beragama bagi rakyat Indonesia. Ketiga, upaya mewujudkan toleransi di tengah pluralitas suku, ras, adat-budaya dan juga agama yang ada di Indonesia.

Bagi Gus Yaqut, ketiga hal penting tersebut merupakan pondasi berbangsa dan bernegara guna terwujudnya rakyat Indonesia yang aman, nyaman, damai dan sejahtera sebagaimana tujuan “founding fathers” pada saat mereka memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia tercinta. Adapun sisi menarik dari buku ini adalah, pertama, penulis menguraikan
dengan detail silsilah dan romantika serta dinamika kehidupan Gus Yaqut sejak kecil hingga saat ini dengan bahasa yang sederhana, asyik, “renyah” dan mengalir sehingga enak untuk dibaca. Selain itu uraiannya yang simpel dan runut layaknya orang yang bercerita memudahkan pembaca dalam memahami isi-kandungan buku ini.

Kedua, judul-judul yang ada di daftar isi buku ini sangat variatif dimensinya, heroik pesannya, soial-religious muatannya, akademik pembahasannya, dan rileks- fun membacanya. Ketiga, buku ini mengetengahkan banyak kisah-kasih inspiratif dari sosok tokoh muda energik, pemberani -ya… Gus Yaqut sendiri- yang memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan kehidupan Indonesia yang damai dan toleran
dalam keberagaman.

Sedangkan yang unik atau “nyeleneh” adalah berkaitan dengan gaya, sikap,pemikiran, dan sepak terjang Gus Yaqut pada saat berperan dan berkiprah di pentas akademik, sosial, agama maupun politik seperti desakan Gus Yaqut untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Mendukung Ahok di Pilgub DKI 2007 demi toleransi, kirab satu negeri yang mengibarkan 85 bendera merah putih melewati 34 provinsi untuk membangkitkan cinta NKRI, dan juga mengecek kasur hotel dan nongkrong di posko kesehatan Haji di Mekkah untuk memastikan dan
menjamin kenyamanan jamaah haji, semua dituangkan dalam buku ini.

Sosok Gus Yaqut adalah sosok yang kaya dengan ide-ide berani untuk
mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Untuk memahami keberanian dan gagasannya tentu tidak cukup dengan hanya mendengar dari mulut ke mulut. Karena itu, penulis buku ini mengembangkan ide menuliskan buku memoar tentang Gus Yaqut seperti yang nampak dalam cover buku ini.

Ala kulli hal, sungguh terasa ulasan dan diskripsi profile Gus Yaqut dalam buku ini begitu membanggakan dan mencerahkan. Banyak sisi baik yang perlu digugu dan ditiru saat mengemban amanah yang diberikan baik selaku kepala keluarga, ketua organisasi ataupun pimpinan lembaga atau instansi pemerintah. Semua harus dilakoni dengan penuh komitmen dan dedikasi tinggi serta tentunya harus dibarengi dengan niat yang tulus dan ikhlas. Untuk lebih sempurnanya tampilan buku ini, nampaknya cover buku ini perlu di desain ulang supaya terlihat lebih berwarna dan artistic guna menambah “girang” dan “ghirah” pembaca untuk melihat, membeli,
dan membacanya. Selain itu, dalam buku ini perlu juga dimuat testimoni beberapa tokoh tentang figur Gus Yaqut.

So, mari memiliki dan membaca buku ini, pasti terinspirasi dan tercerahkan. Wallohu Alam bi al-Shawab. (*)

Komentar Anda