Renovasi Rumah Warga Penerima Dana BNT Hampir Tuntas

Keberlanjutan BNT PMI dan IFRC

KAMAR MANDI: Pohari, asal Dusun Ladungan, salah satu penerima manfaat dana BNT dari PMI yang didukung IFRC, telah menggunakan dana yang diterimanya untuk membangun dapur dan kamar mandi. (pmi for radarlombok.co.id)

GIRI MENANG—Bantuan Non Tunai (BNT) telah diberikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) yang didukung oleh International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) kepada 3997 Kepala Keluarga (KK) di tiga kabupaten terdampak bencana gempa di Lombok, yakni Lombok Barat, Lombok Utara dan Lombok Timur.

Transfer bantuan ini dilakukan melalui rekening bank, dan terbagi menjadi transfer tahap pertama yang sudah dilakukan akhir tahun 2019, dan tahap kedua akan segera dilakukan. “Dana bantuan ini disalurkan PMI dengan total Rp 7 juta, untuk setiap KK yang terdampak. Untuk tahap kedua masyarakat akan mendapatkan konfirmasi dari PMI melalui pesan di smarthphone, jika dana BNT sudah ditransfer senilai Rp 3 juta, atau 40% dari total dana bantuan,” kata Koordinator BNT PMI di NTB, Hijir Ismail, Senin kemarin (10/2/2020).

Disampaikan, bahwa program ini ditargetkan selesai akhir Februari. Pihaknya juga berharap, melalui dana itu, masyarakat mengutamakan pembangunan kamar mandi dan dapur, terutama bagi mereka yang masih mandi, dan buang air besar/kecil disungai.

“Di Lombok Barat, 628 KK masyarakat yang mendapat bantuan sudah menggunakan dana bantuan transfer tahap pertama. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah mulai menyelesaikan proses perbaikan,” jelas Hijir Ismail.

Salah satu penerima manfaat di Dusun Ladungan, Pohari menyampaikan, dari dana bantuan BNT untuk transfer tahap pertama, pihaknya telah membangun dapur yang lebih layak, dan kamar mandi. “Dari sebelum gempa saya memang tidak punya kamar mandi, dan selalu membuang air besar di sungai. Saya sudah melakukan perbaikan sejak dua minggu yang lalu. Selain itu, saya juga membeli mesin air dengan sisa uang yang ada untuk mempermudah kami sekeluarga dalam mengakses air,” tuturnya.

Selama proses perbaikan rumah warga, para relawan yang bertugas di bagian sektor shelter dan wash, juga melakukan pendampingan untuk memastikan warga menggunakan material yang aman, dan bagaimana jalannya proses perbaikan rumah, sekaligus memastikan dana bantuan dipergunakan sesuai amanah. (gt)

Komentar Anda