Ratusan Miliar Target Pendapatan Pajak Belum Terealisasi

Muhammad Husni
Muhammad Husni.( AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Memasuki minggu ketiga bulan November 2019, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak masih jauh dari target. Padahal waktu sudah semakin mepet untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Berdasarkan data Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Provinsi NTB, realisasi pajak daerah hingga saat ini baru mencapai Rp 1.223.291.434.143. Sementara target yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2019 sebesar Rp 1.353.790.000.000. “Itu data realisasi pajak hingga hari ini tanggal 19 November,” ungkap Kepala bidang (Kabid) Pajak Bappenda NTB, Muhammad Husni kepada Radar Lombok, Selasa (19/11).

Realisasi pajak yang baru mencapai Rp 1,353 triliun tersebut, berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp 383 miliar. Padahal target dalam APBD-P 2019 sebesar Rp 407,6 miliar. Kemudian realisasi pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp 354 miliar, dari target Rp 381 miliar.

Berikutnya realisasi dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) baru mencapai Rp 220,6 miliar, dari target sebesar Rp 254,2 miliar. Selanjutnya dari Pajak Air Permukaan (PAP) sudah terealisasi Rp 776,1 juta dari target Rp 880 juta.

Terakhir, pajak daerah dari rokok ditargetkan Rp 310 miliar. Namun yang sudah terealisasi baru mencapai Rp 264,8 miliar. “Masih ada selisih Rp 130,4 miliar antara target dengan realisasi. Itu artinya realisasi kita sudah capai Rp 90,36 persen,” kata Husni.

Bappenda optimis akan mampu mencapai target yang telah ditetapkan meski waktu tinggal sedikit. Mengingat, potensi pajak yang masih bisa dikejar cukup banyak. Bukan hanya mencapai target, Bappenda bahkan yakin realisasi pajak akan melampaui target.

Untuk target PKB sudah mencapai 93,95 persen. Butuh Rp 24,6 miliar lagi agar realisasi sesuai dengan target. Sedangkan realisasi dari target BBNKB sudah mencapai 92,93 persen. Realisasi dari jenis pajak lainnya rata-rata sudah di atas 80 persen. “Optimis melampaui target.  Siapa dulu Kabid pajaknya,” ujar Husni tersenyum.

Anggota DPRD Provinsi NTB, H Ruslan Turmuzi memberikan apresiasi atas realisasi pajak yang sudah cukup memuaskan. Namun, Ruslan lebih tertarik jika pendapatan daerah dari kontribusi bisa dimaksimalkan. “Kita tidak punya lagi PT DMB yang bisa kasi banyak uang. Kita harus lebih optimalkan PAD dari pajak, kontribusi dan juga retribusi,” ucap Ruslan. (zwr)

Komentar Anda