Pusat Perbelanjaan Dibuka dengan Pengawasan Ketat

SEGERA DIBUKA : Toko dan pusat perbelanjaan di Kota Mataram segera dibuka kembali setelah ditutup sebelum lebaran.(Ali/Radar Lombok)
SEGERA DIBUKA : Toko dan pusat perbelanjaan di Kota Mataram segera dibuka kembali setelah ditutup sebelum lebaran.(Ali/Radar Lombok)

MATARAM—Kota Mataram bersiap dan beradaptasi dengan tatanan baru atau new normal dalam menghadapi covid-19. Ini ditandai dengan mewacanakan untuk membuka kembali toko pusat perbelanjaan di Kota Mataram. Hanya saja, pembukaan dikatakan dengan pengawasan yang ketat. ‘’ Iya dengan catatan kita akan awasi dengan ketat,’’ ujar Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh kepada Radar Lombok di Mataram, Minggu (31/5).
Rencana penerapan new normal tengah dikaji. Saat ini tengah dirumuskan dan dibahas secara intensif. Menurutnya juga akan disesuaikan dengan perkembangan covid-19 di Kota Mataram. ‘’ Tapi tetap prioritas kita bagaimana kita mencegah covid-19. Kita juga harus sampaikan bahwa peningkatan positif covid-19 terus menunjukkan trend peningkatan. Jadi ini akan menjadi pertimbangan besar bagi kita dalam menerapkan suatu kebijakan di Kota Mataram. Intinya akan kita sesuaikan dengan perkembangan,’’ katanya.
Kendati demikian, pembukaan toko dan pusat perbelanjaan tidak sembarangan dilaksanakan. Pembatasan ketat diberlakukan pemerintah. Seperti membatasi jumlah pengunjung. Selanjutnya jam buka atau operasional yang dibatasi. Lalu juga protokoler covid-19 harus diterapkan secara ketat.
Wali kota menegaskan, jika protokoler penanganan covid-19 tidak dilaksanakan. Dia mengancam menutup kembali toko yang tidak mengindahkan anjuran pemerintah tersebut. ‘’ Itu terpaksa kita akan ambil kebijakan untuk menutup. Semua akan kita ukur. Kita harus berpikir bersama untuk mencegah penanganan covid ini,’’ tegasnya.
Tentang kehawatiran masyarakat akan ada klaster baru jika toko dan pusat perbelanjaan kembali dibuka. Ahyar mengatakan, dirinya juga khawatir. Namun dari evaluasi yang sudah dilakukan. Ada peningkatan kesadaran masyarakat. Mulai dari penggunaan masker yang mencapai 70 persen. ‘’ Tapi kita tetap tidak akan menyerah untuk mengingatkan masyarakat untuk melaksanakan protokol covid ini,’’ pungkasnya.
Rencana pembukaan toko dan pusat perbelanjaan ini terjadi pro dan kontra terhadap dikalangan masyarakat. Ada yang menilai pemerintah tunduk pada kepentingan pengusaha. Tapi ada juga yang mendukung dengan catatan harus menggunakan protokoler ketat. ‘’ Jangan hanya pemeriksaan suhu tubuh dan mencuci tangan dengan sabun. Karena covid ini ada yang tidak bergejala dan orangnya sehat-sehat,’’ ungkap Iswandi salah seorang warga Mataram.
Dia menyarankan, setiap pusat perbelanjaan yang diizinkan beroperasi untuk dijaga oleh petugas dari pemerintah. ‘’ Bisa polpp atau siapa saja yang ditunjuk pemerintah. Supaya nanti benar-benar bisa diawasi. Karena ini tidak main-main penyebarannya di Mataram,’’sarannya.(gal)

Komentar Anda