SELONG – Anggaran untuk sektor perikanan, kelautan, peternakan dan pertanian di Lombok Timur relatif mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Di sektor perikanan misalnya, ditandai peningkatan produksi perikanan, baik perikanan tangkap, perikanan budidaya maupun produk olahannya. Namun demikian inovasi dan terobosan tetap dilakukan untuk terus meningkatkan kemajuan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lotim, M. Zainuddin, menyebut berbagai kemajuan tersebut memacu daerah untuk terus berbenah. Upaya memajukan dan meningkatkan usaha produksi perikanan tangkap diantaranya dengan melakukan pengadaan sarana dan prasarana seperti pengadaan alat tangkap ikan sebanyak 800 unit, pengadaan alat bantu penangkapan ikan berupa coolbox 100 buah dan GPS 26 buah, pengadaan mesin tempel kapal sebanyak 9 unit, serta pengadaan alat keselamatan penangkapan ikan dengan ukuran di bawah 5 GT. Pengadaan tersebut menghabiskan anggaran sejumlah Rp 2,8 miliar.” Beberapa program lainnya berupa pengembangan budidaya perikanan terintegrasi melalui program kampung lobster di Dusun Telong Elong yang merupakan program KKP RI dianggarkan sejumlah Rp 13,8 miliar, juga lobster estate di Desa Ekas Buana Kecamatan Jerowaru sejumlah Rp 4,5 miliar,” ungkap Bupati Lotim, HM. Sukiman Azmy kemarin.
Program lainnya adalah sertifikat hak atas tanah (SeHAT) nelayan yang merupakan kerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan menargetkan sebanyak 300 sertifikat. Juga Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) dengan anggaran sejumlah Rp 1,9 miliar.
Selain perikanan Pemkab Lotim juga mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk populasi ternak, konsumsi daging, dan derajat kesehatan hewan serta kesehatan masyarakat veteriner juga menunjukkan peningkatan. Keberhasilan tersebut diantaranya berkat bantuan ternak sapi, kerbau, dan kambing sebanyak 836 ekor kepada 90 kelompok peternak, juga bantuan ternak unggas sebanyak 66.750 ekor bagi 40 kelompok. Selain bantuan langsung dalam bentuk barang, diberikan pula bantuan hibah uang kepada 152 kelompok peternak sebesar Rp 1,8 miliar, serta digelontorkan pula bibit ternak kepada 200 kelompok peternak dalam bentuk bansos senilai Rp 12 miliar.
Sama halnya di tahun 2022 ini Pemkab Lotim juga menjalankan berbagai kegiatan untuk mengamankan swasembada pangan seperti pembangunan irigasi tersier, air tanah dangkal maupun irigasi air tanah dalam. Irigasi tersebut didukung pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan embung pertanian, juga pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan usaha tani, pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) pra dan pasca panen komoditas tanaman pangan, hortikultura dan tembakau.
Karenanya bupati di berbagai kesempatan meminta seluruh OPD tetap menjaga kekompakan, bersinergi dan mengembangkan koordinasi serta kerja sama demi mewujudkan Lotim yang adil, sejahtera dan aman sebagai visi misi RPJMD 2018-2023.(lie)