Pinjaman Rp 118 Miliar RSUD Disetujui PT SMI

Pinjaman Rp 118 Miliar RSUD
DIKABULKAN: Niat RSUD Kota Mataram mengajukan pinjaman di PT SMI dikabulkan oleh perusahaan yang bernaung di bawah Kemenkeu RI tersebut.( Ali/Radar Lombok)

MATARAM—Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram terus berupaya mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk mencapai upaya ini, RSUD memantapkan rencananya meminjam dana kepada PT Multi Sarana Infrastruktur (SMI), sebuah BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.

Pinjaman yang diajukan sebesar Rp 118 miliar. Pinjaman ini nantinya diperuntukkan untuk menambah sarana dan prasarana rumah sakit. Rencana ini sudah mendapat persetujuan dari PT SMI.

‘’Belum cair. Tapi sudah ACC dari SMI,’’ ujar Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram, dr HL Herman Mahaputra, Selasa kemarin (1/10).

Untuk pencairan pinjaman, jelasnya, RSUD harus menyelesaikan Detail Engineering Desaign (DED) terlebih dahulu. DED ini ditargetkan selesai akhir Oktober. Sementara tendernya harus mulai awal November.

Pinjaman dari PT SMI disebutnya sangat ketat. Persetujuan mutlak melalui data base yang ada di rumah sakit. Kemudian juga melakukan audit secara keseluruhan. Tujuannya untuk mengetahui layak tidaknya rumah sakit diberikan pinjaman.

‘’Dia pelajari betul kita. Dia tidak main-main karena ini miliknya Kemenkeu,’’ imbuhnya.  

RSUD disebutnya butuh akselerasi pelayanan. Sebagai rumah sakit kelas B, RSUD dianggap belum memenuhi standar. Terutama jumlah tempat tidur untuk pasien.

Untuk rumah sakit tipe B, terangnya, minimal memiliki 400 tempat tidur pasien. Sementara RSUD Kota Mataram baru memiliki 250 tempat tidur.

‘’Kita masih jauh dari ideal. Sekarang kan masih 250 tempat tidur. Target kita 400 tempat tidur,’’ katanya.

Pinjaman dari SMI ini peruntukannya lebih kepada akselerasi. Karena kecil kemunginan jika hanya mengharapkan dari APBD Kota Mataram. ‘’Makanya sekalian kita bangun yang terintegrasi. Jadi enak semuanya,’’ ungkapnya.

Memutuskan pembiayaan dari pinjaman, terangnya, RSUD sudah siap dengan kondisi pembayarannya. Pinjaman ini akan dicicil selama lima tahun. Sementara pengerjaan item yang direncanakan dilaksanakan selama satu tahun.

‘’Gelontoran dananya juga bertahap. Setahun itu empat kali per triwulan kemudian kita cicil empat kali. Jadi kita akan mulai bayar tahun depan. Sekarang membangun dulu. Setelah selesai baru kita bayar,’’ pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh juga membenarkan, RSUD akan mendapat pinjaman dari PT SMI sebesar Rp 118 miliar.  Syarat pinjaman ini kata wali kota sangat ketat dan tidak diberikan sembarangan. Melalui penilaian dan lainnya. RSUD dianggap mampu untuk diberikan pinjaman.

‘’Itu sudah dihitung dan diaudit oleh konsultan. Syaratnya sangat ketat. Tidak mungkin diberikan pinjaman kalau tidak memenuhi syarat. Seperti kemampuan untuk membayar,’’ katanya. (gal)

Komentar Anda