Meskipun Juni kembali tidak memenuhi target, Zulfadli mengaku akan tetap berupaya memenuhi target Rp 126 miliar tahun 2018. Dia yakin rendahnya kunjungan saat ini, akan meningkat di Juli dan Agustus. “(Saat ini) Memang ada kunjungan tapi tidak banyak,” terangnya.
Beruntung, pajak restoran bisa membantu. Karena meskipun sepi dari tamu mancanegara, wisatawan lokal tetap ramai makan di restoran. Hanya saja tidak menginap. “Kalau lokal hanya masuk restoran saja,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Promosi dan Pemasaran Disbudpar KLU Setiadi menyatakan, terkait penyebab rendahnya wisatawan mancanegara berkunjung, pihaknya belum bisa mengevaluasi karena data kunjungan wisatawan Juni belum masuk. “Data secara valid kunjungan bulan Juni belum kita rekap,” katanya.
Sementara berdasarkan rapat persiapan Festival Moyo Tambora di Pemprov, erupsi Gunung Agung mengarah ke bagian barat sehingga NTB yang berada di wilayah timur tidak kena dampak. Dengan demikian penerbangan tidak terganggu, dan kedatangan wisatawan ke Lombok tetap normal. Bahkan banyak pengunjung ke KLU sulit mendapatkan tiket penerbangan. “Jadi, tidak ada dampak merugikan ke wilayah NTB, termasuk KLU,” jelasnya.
