Perjuangan Baiq Gita di Ajang LIDA Indosiar

Jadwal Padat, Targetkan Juara Satu

Baiq Gita Febiliyasni
Baiq Gita Febiliyasni (ist/)

Perwakilan NTB Baiq Gita Febiliyasni tengah bersaing menjadi yang terbaik  dalam ajang Liga Dangdut Indonesia (LIDA) Indosiar. Seperti apa perjuangannya?.


AZWAR ZAMHURI – MATARAM


Tanggal 1 Maret lalu, Baiq Gita Listiyasni  telah berangkat ke Jakarta untuk menjemput mimpinya menjadi yang terbaik dalam ajang LIDA Indosiar. Dia tergabung dalam Group 6 bersama Randa (Bengkulu), Yuni (Jawa Timur), Fahrin (Maluku Utara) dan Gilang (Papua Barat). Berlatih keras tanpa mengenal lelah, membuat Gita berhasil menampilkan yang terbaik dari kemampuannya.

Bisa tampil di layar televisi nasional, menjadi kebanggaan tersendiri bagi cewek kelahiran 13 Februari 1998 ini. Terpilih menjadi wakil NTB, tentu juga membuat keluarganya bangga. “Latihan terus saya lakukan, perbanyak hafal lagu, dan lain-lain,” tutur Gita kepada Radar Lombok via WhatsApp, kemarin.

Keberadaan Gita di LIDA  banyak mendapat apresiasi. Dukungan tidak hanya dari masyarakat NTB saja tetapi berbagai daerah. Terbukti, sejak pertama ditampilkan polling SMS di televisi, Gita menempati urutan teratas. Hal itu tidak luput dari besarnya dukungan masyarakat NTB. “Alhamdulillah semuanya disini lancar, terimakasih banyak dukungan semua dan mohon tetap dukungannya,” kata Gita.

Meski pertama kali mengikuti ajang sebesar LIDA dan ditampilkan secara live di televisi, tidak membuat Gita gentar. Targetnya ingin menjadi juara satu sehingga bisa juga mengharumkan nama daerahnya di tingkat nasional.Itulah yang membuat Gita tetap kuat dan bersabar mengikuti semua proses di LIDA Indosiar.  “Disini terikat, tidak bisa kita keluar kemana-mana. Harus benar-benar disiplin,” katanya.

Baca Juga :  Dari Sampah Organik, Tembus Pasar Eropa dan Timur Tengah

Kondisi tersebut, ditambah lagi dengan jadwal kegiatan yang begitu padat. Gita benar-benar merasakan kelelahan karena juga sering terpaksa begadang. “Makanannya disini gak saya terbiasa juga, capek deh pokoknya. Tapi saya harus tetap menikmati semuanya, demi bisa memberikan yang terbaik. Saya tidak ingin masyarakat NTB kecewa,” ucapnya.

Di tengah rasa lelah dan penat, Gita selalu menyadari  saat inilah momentum menggapai mimpi. Apalagi, mimpi tersebut juga bisa membuat kebanggaan masyarakat NTB. Di sisi lain, Gita juga mengaku sangat banyak mendapat pelajaran dari ajang tersebut. Ditambah lagi teman baru dari seluruh daerah di Indonesia. “Saya punya pengalaman baru juga. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, terus dukung dan bantu do’a,” ujar  gadis kelahiran Desa Rarang, Kecamatan Terara itu.  Pemerintah daerah juga mensosialisasikan Gita dengan begitu massif.

Gita sendiri sebenarnya tidak pernah berpikir akan menjalani karier sebagai penyanyi. Sejak duduk di bangku SDN 4 Rarang, dirinya tidak pernah belajar musik. Begitu juga ketika sekolah di SMPN 1 Terara. “Saya hanya suka saja nyanyi, dan mulai nyanyi pun saat kelas XI di SMAN 1 Terara,” tuturnya.

Selama ini, Gita telah mengikuti berbagai kompetisi bernyanyi sebatas di dalam daerah. Sejak kelas XI SMA hingga saat ini, dirinya terus mencoba peruntungan mengikuti lomba-lomba. Selain bisa mengasah kemampuan bernyanyi, juga sebagai wadah menyalurkan hobi. Beberapa prestasi ditorehkan. Diantaranya juara 1 lomba nyanyi dangdut sepulau Lombok di Senggigi, juara 2 kontes dangdut di Udayana saat kelas 3 SMA, juara 2 lomba dangdut di LCC tingkat NTB dan lain sebagainya.(*)

Komentar Anda