Penerbangan Rute Lombok-Jeddah Dibuka Desember

Penerbangan Rute Lombok-Jeddah
DIBUKA: Penerbangan rute Lombok-Jeddah, Arab Saudi akan dibukan mulai bulan Desember tahun ini dengan menggunakan pesawat Lion Air.( AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kabar gembira bagi seluruh masyarakat NTB. Mulai tanggal 4 Desember, akan ada rute penerbangan baru dari Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju King Abdul Aziz International Airport, Jeddah, Arab Saudi. Salah satu maskapai penerbangan, Lion Air telah mempersiapkan pesawat untuk penerbangan tersebut. “Penerbangan perdana tanggal 4 Desember. Itu sudah disepakati,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, HL Moh Faozal, kemarin (17/10).

Selama ini, tidak pernah ada rute penerbangan yang langsung ke Arab Saudi. Terkecuali, belakangan untuk jamaah haji embarkasi Lombok. Namun untuk masyarakat biasa, tidak pernah bisa diwujudkan sejak beberapa tahun terakhir. 

Untuk memastikan adanya penumpang, kerja sama dengan pihak travel agen dibangun. Adanya kerja sama tersebut membuat penumpang penumpang tetap ada. Terutama bagi mereka yang ingin melaksanakan umrah. “Sebenarnya kan tanggal 9 September lalu direncanakan penerbangan perdana, tapi jumlah penumpang yang kurang,” katanya. 

Beberapa waktu lalu, jumlah penumpang yang tertarik hanya sekitar 240 orang. Sementara pesawat yang disiapkan minimal 400 orang. Akibatnya, rencana tersebut diundur dan kini disepakati menjadi tanggal 4 Desember.

Langkah kerja sama dengan travel agen sangat tepat. Saat ini tercatat 21 travel agen aktif yang terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag). “Jika masing-masing travel dapat 40 orang saja, itu sudah cukup. Karena Lion sudah siap pesawatnya,” ucap Faozal. 

Informasi yang diketahui Faozal sejauh ini, setiap travel telah memiliki jamaah yang siap umrah sekitar 40 orang hingga 50 orang. “Segera kita akan berkumpul lagi dengan travel agen untuk pastikan data jumlah jamaah mereka,” imbuhnya. 

Persoalan selama ini, masyarakat NTB memiliki gengsi yang tinggi. Banyak orang yang tidak ingin menggunakan pesawat Lion Air. Hal itu terjadi ketika rencana penerbangan tanggap 9 September lalu.

Apabila penerbangan kali ini batal, maka resikonya tahun ini gagal ada rute baru. Padahal NTB sangat membutuhkan konektivitas langsung ke negara Timur Tengah seperti Arab Saudi. Mengingat, wisata halal juga target utamanya wisatawan muslim. “Jamaah kita seleranya tinggi. Gak mau Lion. Mereka maunya keluar naik Garuda, padahal Lion sudah siap,” sesal Faozal. 

Banyak manfaat yang akan didapatkan dengan adanya penerbangan tersebut. Bagi masyarakat yang ingin umrah, secara otomatis juga akan lebih murah biayanya. “Ini kan murah, saat launching itu biaya hanya Rp 12,5 juta. Bayangkan kalau dari Jakarta, lebih mahal biayanya sampai Rp 17 juta,” terang Faozal. 

Ke depan, jumlah penerbangan bisa ditambah jika banyak peminatnya. Bisa saja ada setiap minggu atau setiap bulan. Semua itu tergantung dari respons pasar. “Kita sih maunya kalau bisa berkali-kali nerbang dalam sebulan,” harap Faozal. 

PT Angkasa Pura I sejak lama ingin mewujudkan penerbangan langsung dari BIL ke Jeddah dan sebaliknya. Apalagi NTB memiliki potensi penumpang jamaah umrah yang cukup besar. “Kami ingin meningkatkan frekuensi penerbangan internasional, salah satunya rute penerbangan Lombok-Jeddah dan sebaliknya,” kata General Manajer Angkasa Pura I BIL, Nugroho Jati. 

Dengan penerbangan langsung tersebut, Nugroho berharap dapat meningkatkan permintaan haji dan umrah dari NTB. Tentu saja juga bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Provinsi NTB. “Dengan adanya penerbangan langsung dari Lombok menuju Jeddah, tentu akan memberikan kemudahan bagi banyak pihak. Mulai dari lebih singkatnya waktu perjalanan dan biaya yang lebih efisien,” kata Nugroho. (zwr) 

Komentar Anda