Pemdes Medana Masih Tutup Paksa TK Gratis Chili House

BELAJAR: Proses belajar-mengajar tetap berlangsung di TK Chili House di Dusun Teluk Dalem, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Rabu (1/11) meski terpasang baliho penutupan dari desa. (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Lembaga pendidikan yang dikelola Chili House berupa taman kanak-kanak (TK) di Dusun Teluk Dalem, Desa Medana, Kecamatan Tanjung hingga kini masih ditutup oleh pemerintah desa setempat.

Padahal di sana terdapat puluhan siswa TK yang belajar. Belum ditambah siswa yang bimbingan belajar (bimbel). Pemilik Chili House, Ain Husein mengaku bahwa penutupan ini dilakukan sejak Juli 2023.

Alasan penutupan jelasnya karena TK tersebut belum mengantongi izin dari Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) KLU. Tetapi menurutnya itu adalah alasan yang tidak dapat dibenarkan. Pasalnya untuk bisa mengajukan izin TK di Dikbudpora, syaratnya TK tersebut minimal sudah berdiri 2 tahun. Sementara TK ini baru didirikan sejak Februari 2023 lalu. “Jadi untuk dapat izin Dikbudpora kita harus nunggu 2 tahun tetapi kalau TK-nya ditutup bagaimana untuk kita dapat izin,” ucap Ain, Rabu (1/11).

Menurut Ain pihaknya sangat dirugikan dengan adanya penutupan ini. Meskipun proses belajar-mengajar masih tetap bisa dilaksanakan, tetapi adanya baliho penutupan yang terpasang memberi kesan negatif pada lembaga pendidikan yang dikelolanya.

Baca Juga :  WNA Malaysia Meninggal Saat Kunjungi Suami di Sesait

Hingga akhirnya beberapa pihak yang bekerja sama dengan Chili House untuk beberapa proyek atau kegiatan terpaksa batal. Padahal proyek tersebut sangat diharapkan untuk menambah biaya operasional di sana. “Kami selama ini tidak pernah meminta dana dari pemerintah, jadi kita menanggungnya sendiri,” ucapnya.

Untuk biaya operasional mencapai puluhan juta rupiah. Itu untuk gaji guru, biaya alat tulis kantor (ATK), makanan gratis untuk siswa, bayar listrik, air dan lainnya. “Kita juga punya sekolah di Gili Trawangan. Kalau digabungkan siswa di sana dengan di sini jumlahnya 250 orang. Untuk itu biaya pengeluaran untuk dua sekolah ini sekitar Rp 60 juta per bulan,” ucapnya.

Biaya yang banyak dikeluarkan karena selama ini pihaknya tidak pernah memungut biaya dari wali murid. Semua yang belajar digratiskan. Hal ini dilakukan demi memajukan pendidikan Indonesia, khususnya di KLU. “Kita membantu anak-anak ini khususnya dari keluarga yang kurang mampu agar menjadi cerdas dan pintar. Dengan begitu maka SDM Indonesia menjadi lebih baik. Begitu juga dengan perekonomian,” ungkapnya.

Baca Juga :  Mutasi Besar-besaran Segera Digelar

Niat baik ini harapannya bisa didukung oleh pemerintah. Kalau memang ada hal-hal yang masih kurang pihaknya berharap dapat dibina oleh pemerintah. “Ini kita sudah berbulan-bulan ditutup. Kita harapkan baliho penutupan atau penyegelan ini diturunkan oleh pemerintah desa selaku pihak yang memasang,” ucapnya.

Sementara itu dari pemerintah Desa Medana belum ada tanggapan hingga berita ini tayang. Penjabat Kades Medana, Agus Susanto yang dikonfirmasi via WhatsApp hanya membaca pesan yang dikirimkan. Tidak ada respons apapun.

Informasi yang bergulir persoalan Chili House di Desa Medana ini telah diserahkan ke pihak kecamatan. Radar Lombok juga mencoba mengonfirmasi Camat Tanjung, Masjudin. Hanya saja Masjudin juga belum ada tanggapan apapun. (der)

Komentar Anda