Oknum Dewan Bantah Tudingan Berzinah

Ilustrasi Perselingkuhan

KOTA BIMA—Oknum anggota DPRD Kota Bima, S melalui penasehat hukumnya, Taufik Firmanto, SH. MH, membantah tudingan berzinah atau berselingkuh. Seperti dilaporkan Fita, isteri dari oknum anggota Polres Bima Kota, Brigadir EW.

S juga membantah, kalau di dalam rumah tersebut hanya berdua, tetapi berempat. “Tidak ada perzinahan atau perselingkuhan, itu adalah fitnah keji tanpa bukti,” tegas Taufik pada Radar Tambora, Rabu (12/4).

Dijelaskannya, kronologis kejadian, Minggu (9/4), Fita datang ke rumah kliennya S. Saat itu di rumah S ada empat orang. Diantaranya S, R, asisten rumah tangga, Brigadir I dan Brigadir EW.

[postingan number=3 tag=”ntb”]

“Semua sudah dimintai keterangan oleh penyidik kepolisian, termasuk klien saya tadi siang (kemarin, Red),” ujarnya.

Sebelum Fita datang katanya, Brigadir I datang ke rumah tersebut sekitar pukul 08.00 Wita menggunakan motor Brigadir EW. Sekitar pukul 10.00 Wita, Brigadir EW menyusul selepas piket dari Dikbudpora. Sekitar pukul 10.15 wita, Fita muncul.

Baca Juga :  3,2 Juta Jiwa Penduduk NTB Masuk Peserta JKN

Saat itu, kata dia, Fita datang bersama ibu Brigadir EW dan mengetuk pintu dengan suara keras. Tidak ingin suara Fita menganggu tetangga, EW segera membuka pintu. Sementara R dan Brigadir I duduk di belakang, kemudian kliennya masuk ke kamar.

EW kemudian mempersilahkan ibunya masuk bersama Fita dan menutup pintu, agar suara ribut isterinya tidak mengganggu tetangga. Karena saat itu Fita kalap dan membuat suasana gaduh, sehingga EW berusaha menenangkan isterinya.

“Saat itu klien kami keluar dan bertanya, mau apa kamu? Ada apa ribut di rumah saya,” ujarnya meniru ucapan kliennya.

“Jadi tidak ada perzinahan atau perselingkuhan yang terjadi, karena klien kami tidak berdua, namun ada empat orang dalam rumah,” ungkapnya.

Dijelaskannya, kehadiran Brigadir EW dan Brigadir I atas permintaan kliennya. Karena beberapa hari terakhir terus dibuntuti mobil berwarna putih. Untuk menyelidiki itu, kliennya meminta bantuan kepada dua rekan polisinya.

Baca Juga :  AFP NTB Kantongi 25 Pemain

“Antara klien kami dengan Brigadir EW dan Brigadir I adalah teman dekat,” jelasnya.

Diakui Taufik, kliennya curiga kejadian ini ada motif politik. Antara mobil putih yang terus membuntuti kliennya dengan kejadian tersebut.

“Sudah sepekan terakhir mobil klien saya dibuntuti oleh mobil putih yang kami kenali sebagai mobil seorang dokter praktik,” bebernya.

Sejak kejadian, Minggu (9/4), mobil putih tersebut tidak lagi membuntuti kliennya. Namun, pihaknya sudah mengetahui siapa dibalik mobil putih itu.

Lanjut Taufik, pernyataan tersebut sudah disampaikan kepada penyidik saat menjalani pemeriksaan. Ia mengaku sengaja tidak langsung memberikan keterangan kepada media terkait kronologis tersebut. Karena menunggu berakhirnya proses pemeriksaan di kepolisian.

S juga menurutnya sudah menjalani tes urine dan dinyatakan negatif. Bahkan, polisi juga sudah melakukan  olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Klien kami sudah melakukan tes urine juga kok, tapi negatif,” pungkasnya. (yet)

Komentar Anda