Nyaleg DPR RI, Lalu Hadrian akan Dorong Anggaran Pendidikan

CALEG: Ketua DPW PKB NTB, H Lalu Hadrian Irfani (kiri), yang juga Caleg DPR RI Dapil NTB II Lombok, bersama Ketua Umum PKB, Gus Imin (kanan), dalam sebuah acara kepartaian.

MATARAM—Ketua DPW PKB NTB, H. Lalu Hadrian Irfani memiliki perhatian yang tinggi terhadap dunia pendidikan. Pria yang bakal naik kelas bertarung di Pileg DPR RI Dapil NTB II Pulau Lombok itu mengaku bakal mendorong agar APBN diprioritaskan untuk sektor pendidikan.

“Pengalaman pribadi saya mengatakan bahwa saat ini terjadi tantangan yang luar biasa. Tetapi intinya, dasarnya justru ada di pendidikan,” ucap lelaki yang akrab disapa H. Ari, Minggu (13/8) di Mataram.

Ketua Komisi V DPRD NTB itu melihat, postur anggaran perlu memberikan ruang yang lebih luas terhadap dunia pendidikan. Setidaknya menurut H Ari, ada dua unsur penting yang harus dibiayai negara di bidang pendidikan, yaitu sarana dan kualitas pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.

“Memang butuh kembali ditata berkenaan dengan postur-postur anggaran, salah satunya adalah berkenaan dengan anggaran pendidikan, dimana anggaran ini sangat besar tetapi kita juga harus lihat bagaimana postur anggaran tersebut melahirkan SDM berkualitas dan berdaya saing,” ungkapnya.

Disampaikan, anggaran-anggaran harus diberikan kepada pendidikan, terutama kepada lembaga yang masih dalam proses berkembang. “Anggaran yang ada harus dibagi, terutama kepada lembaga pendidikan yang kemampuan anggarannya masih belum memadai,” katanya.

Putra Asli Sasak ini menilai dengan cara itu maka Indonesia akan siap menyambut bonus demografi yang diprediksi terjadi pada 2030-2040. Artinya, pada kurun waktu tersebut kondisi masyarakat Indonesia akan didominasi oleh usia produktif atau usia 15-64 tahun dibandingkan usia non produktif.

Baca Juga :  Ratusan Pulau Kecil di NTB Bisa Dikembangkan untuk Pariwisata

Pihkanya meyakini bahwa pendidikan merupakan ‘jalan tol’ untuk memajukan anak di setiap daerah. Menurtnya PKB punya platform khusus yang menjadi ruang besar anak muda dalam mengaktualisasikan pendidikan, yang dikenal dengan istilah “PKB Institute”. “Jadi Ketua Umum kami Muhaimin Iskandar atau Gus Imin, memberikan perhatian yang sangat besar terhadap sektor pendidikan, baik formal maupun non-formal,” bebernya.

Menghadapi era perkembangan teknologi dan disrupsi informasi, salah satu aspek pendidikan yang perlu ditingkatkan adalah pendidikan karakter. “Berpadunya dua variabel antara rendahnya literasi dan keberadaban digital dengan tingginya tingkat penetrasi internet inilah yang kemudian memicu lahirnya berbagai persoalan. Di sini pentingnya kehadiran institusi yang mengajarkan pendidikan akhlak,” terangnya.

Pendidikan akhlak atau karakter penting di tengah tingginya penggunaan internet. Nilai-nilai ke-Indonesiaan harus tetap dikedepankan. Karena menurutnya, gotong royong dan sopan santun mulai tergeser dengan gaya hidup hedonis, individualis, dan pragmatis. “Tumbuhnya paham radikalisme sebagai konsekuensi dari pemaknaan sempit dan tidak kontekstual terhadap ajaran agama juga mulai merasuk pada generasi muda bangsa,” imbuhnya.

Baca Juga :  Haji Ari Siapkan Program Talent Scouting untuk Santri Berbakat

Selain pendidikan akhlak, wawasan kebangsaan juga perlu diberikan kepada generasi penerus bangsa. “Wawasan kebangsaan juga penting untuk menjaga hidup tetap harmonis dan rukun,” beber H Ari.

Merujuk data Dinas Dikbud NTB, mencatat sekitar 2.500 anak jenjang pendidikan SMA/SMK dan sederajat putus sekolah atau drop out (DO). Angka itu sekira 0,015 persen dari total jumlah siswa. Kemudian data BPS per Agustus 2022, angkatan kerja di Provinsi NTB sebanyak 2,8 juta orang dengan jumlah (Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sekitar 2,89 persen. TPT ini turun 0,3 persen dibandingkan Agustus 2021. Meski turun, terdapat penambahan angkatan kerja sebesar 59 ribu orang.

“Muara dari pendidikan yang berikan kepada anak bangsa harus mampu meningkatkan taraf hidup. Jika taraf hidup masyarakat meningkat, maka setengah persoalan yang ada di bangsa ini bisa kita katakan selesai,” bebernya.

Menurutnya, anak-anak NTB tidak kekurangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, pemerintah daerah hanya perlu memberikan ruang yang lebih luas bagi anak muda untuk mengembangkan kreativitasnya. “Perlu diperbanyak kompetisi, atau ajang lomba tentang sains-teknologi secara beekala agar di NTB muncul talenta-talenta muda yang kreatif dengan penemuan dan inovasi,” kata H Ari. (rl)

Komentar Anda