Ratusan Pulau Kecil di NTB Bisa Dikembangkan untuk Pariwisata

PKB: Ketua DPW PKB Provinsi NTB, H Lalu Hadrian Irfani, bersama Ketua Umum PKB, H Muhaimin Iskandar, dalam sebuah kegiatan kepartaian.

MATARAM–Provinsi NTB terdiri atas dua pulau besar, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, serta ratusan pulau-pulau kecil. Data Bappeda NTB, setidaknya terdapat 280 pulau kecil di perairan NTB, dengan 32 pulau yang telah berpenghuni, dan sisanya pulau kecil yang memiliki potensi pariwisata.

Menurut Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi NTB, H Lalu Hadrian Irfani, keberadaan pulau-pulau kecil di NTB merupakan mutiara tersembunyi. Bukan hanya untuk mendorong branding pariwisata, tetapi juga meningkatkan lapangan kerja dan perekomian di sektor tersebut.

“Terpenting bahwa ratusan pulau-pulau kecil di Lombok, NTB ini menunjukkan kekayaan bahari kita di daerah  ini,” ujar Hadrian yang juga Caleg DPR RI dari PKB untuk Dapil NTB II Pulau Lombok, Minggu (10/9).

Menurut Hadrian, akan menjadi ironi jika dengan potensi kelautan dan bahari yang besar, ternyata kantung pemukiman nelayan masih menyumbang angka kemiskinan cukup besar. Padahal jika dikelola dengan baik potensi ini bisa mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil.

Diketahui, berdasarkan data BPS mencatat angka kemiskinan NTB pada Maret 2023 meningkat jika dibandingkan dengan periode September 2022. Jumlah penduduk miskin di NTB pada Maret 2023 tercatat 751 ribu orang, atau bertambah 6 ribu orang dibandingkan September 2022 yang berada di angka 744 ribu orang.

Dalam data disebutkan, profil kemiskinan di NTB didominasi kemiskinan di pedesaan, termasuk kantong nelayan di pesisir dan pulau-pulau kecil. “Sehingga akan menjadi ironis kalau pesisir dan pulau kecil yang begitu banyak potensinya, justru masyarakatnya masih hidup dalam garis kemiskinan,” ujarnya.

Baca Juga :  Berkhidmat Melayani Umat, Ketua DPW PKB NTB Maju Caleg DPR RI

Hadrian mengajak generasi muda Lombok, terutama dari daerah pesisir dan pulau kecil untuk bisa ikut peduli dan memberikan kontrobusi pemikiran dan kepedulian mengembangkan potensi ini.

“Ini yang akan coba dibangun ke depan, bagaimana generasi muda terutama yang fresh graduate untuk memikirkan pulang dan kembali membangun daerah, bukannya bermimpi berkarir di luar daerah atau kota besar,” papar Hadrian.

Ia mencontohkan, kawasan Tiga Gili eksotis, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, Kabupaten Lombok Utara (KLU), yang telah kesohor sebagai destinasi wisata internasional itu bisa membuka banyak lapangan kerja. Demikian perputaran uang luar biasa hanya dari tingginya angka kunjungan wisata. “Gili bisa jadi contoh baik untuk diduplikasi ke pulau kecil lainnya. Ini contoh dari sektor pariwisata, belum lagi potensi perikanan dan kelautannya,” tandas Hadrian.

Kemudian dari sektor pertanian secara luas, subsektor perikanan memiliki potensi besar pula di Lombok dengan pulau-pulau kecilnya. Sehingga pihaknya menawarkan gagasan mengintegrasikan sektor perikanan dengan pariwisata.

Dikatakan Hadrian, kawasan pesisir Lombok bagian Selatan terkenal sebagai daerah penghasil komoditi benih Lobster dan Lobster dewasa yang nilai ekonomisnya tinggi. Hal ini sebenarnya bisa menggugah inisiatif membangun destinasi wisata bahari di sana, baik dari sisi experience maupun dalam bentuk wisata kuliner laut.

“Wisatawan bisa merasakan pengalaman selama berinteraksi dengan nelayan di sana, bagaimana mereka membudidayakan dan memanen Lobster. Kemudian ada juga kuliner kerakyatan yang berbasis hasil laut yang bisa dinikmati di sana,” jelas Hadrian.

Baca Juga :  Lalu Hadrian: Sektor Pertanian dan Pariwisata Perlu Dikolaborasikan

Namun untuk meraih hal itu, tentu tidak serta merta. Semua butuh proses, komunikasi lintas stakeholders, dan juga ketersediaan waktu yang pasti sangat panjang. Namun jika gagasan tidak dimulai dari sekarang, akan sangat sulit mewujudkan mimpi ke depan.

“Saya punya mimpi besar bagaimana ke depan kantung pemukiman nelayan di Lombok tidak lagi terstigma sebagai kawasan kumuh, miskin dan banyak masalah sosial. Tapi bagaimana kantung nelayan bisa menjadi destinasi wisata bahari yang memiliki impak ekonomis bagi masyarakat nelayan kita,” urainya.

Disampaikan, kesejahteraan petani dan nelayan Lombok adalah cita-cita besar sejak ia menapaki karir politik di DPRD NTB. Sebagai Politisi Lokal yang akan maju ke kancah nasional di DPR RI, Hadrian bertekad untuk harus bisa mewujudkan cita-cita perjuangannya selama di DPRD NTB. “Insha Allah, kami pasti bisa meneruskan perjuangan ini. Demi kemaslahatan masyarakat Lombok dan kemajuan daerah ini,” tegas Hadrian.

Ditanya tentang strategi dan skema gagasan pengembangan daerah pesisir dan pulau kecil di Lombok? Hadrian mengatakan saat ini semua konsep sudah dimatangkan. Jejaring generasi muda juga sudah dibangun terutama di kawasan pesisir dan pulau kecil. “Terpenting generasi muda, teman-teman di pesisir dan pulau kecil punya semangat yang sama untuk meningkatkan akses potensi dan mengembangkan daerahnya,” imbuhnya. (rl)

Komentar Anda