Menikmati Air Terjun Gunung Janggot, Spot Wisata Baru Desa Aik Berik

Keindahan Masih Alami, Berdekatan dengan Makam Wali

Air Terjun Gunung Janggot
INDAH: Inilah destinasi baru air terjun Gunung Janggot di Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara (BKU) yang indah. (M Haeruddin/Radar Lombok)

Potensi wisata Desa Aik Berik Kecamatan Batuklaing Utara (BKU) ternyata betul-betul kaya dengan air terjun. Selain keberadaan air terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu, di desa itu juga terdapat sejumlah air terjun yang tak kalah menariknya. Salah satunya air terjun Gunung Janggot.


M HAERUDDIN-PRAYA


LOKASI wisata air terjun Gunung Janggot berada di sebelah selatan pintu masuk air terjun Benang Stokel. Dari pintu masuk itu, jaraknya sekitar satu kilometer, tepatnya di Dusun Pemotoh Timur  Desa Aik Berik. Akses menuju ke lokasi tidaklah sulit. Setelah menemukan masjid Dusun Pemotoh Timur yang berdiri tegak di pinggir jalan kabupaten. Terdapat jalan dusun ke arah barat.

Berjalan puluhan meter, namun mata pengunjung akan terpukau saat langsung menemukan air terjun yang diapit dua tebing menjulang tinggi. Salah seorang warga setempat, Tinjun menuturkan, spot wisata air terjun ini masih baru dan dibuka masih menghitung bulan. Destinasi wisata itu dibuka oleh warga setempat karena melihat indahnya alam yang sangat banyak dimnati oleh wisatawan lokal. “Melihat potensi yang ada kita bisa saksikan bersama bahwa suasana alamnya juga sangat indah dan bagus untuk kita berselfie. Apalagi bersama orang tersayang,” ungkap pria yang juga sedang berlibur itu.

Baca Juga :  Perjuangan Arifin Menghijaukan Pantai Kongok

Dijelaskanya, awal warga menjadikan lokasi itu menjadi destinasi wisata ketika warga melihat air terjun yang panjangnya tidak sampai 10 meter ini sebagai sebuah aliran mata air saja. Akan tetapi, ketika dipoles oleh warga bersama pemerintah desa (pemdes) setempat. Keindahan dan daya tarik wisatawan untuk berkunjung tidak kalah dengan spot wisata air terjun lainnya. “Baru dibuka spot ini juga terlihat dari sejumlah sarana pendukung yang tampak sekali baru dipasang dan diperbaiki. Misalnya, pot bunga, jalan, tangga permanen sebagai sarana untuk turun ke bawah air terjun, dan lainnya. Dilihat dari sarananya, sudah jelas tampak terlihat masih baru dibuka,” tambahnya.

Hanya saja, sejumlah sarana pendukung wisata seperti ruang ganti pakaian, berugak, toilet, musala, dan lainnya belum terlaksana. Hal itu, karena lokasi tersebut masih baru. Untuk sementara, warga sekitar yang mengelola, terutama dana yang terkumpul dari hasil parkir yang hanya Rp 5000.  Dengan merogohkan uang tersebut, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan kawasan hijau nan dingin ini. “Meski tempatnya baru, namun warga sekitar juga telah banyak berjualan di lokasi. Sebab, pengunjung telah banyak berdatangan. Baik lokal maupun mancanegara. Sehingga, tidak perlu repot-repot membawa makanan dari rumah,” jelasnya.

Warga lainya Zainal mengatakan, yang tidak kalah penting adalah di tempat itu tidak hanya menyajikan keindahan wisata air saja. Akan tetapi, dari penuturan warga terdapat salah satu spot wisata religi di sekitar kawasan, yakni makam anaq iwoq. Konon, makam yang hanya berjarak 300 meter lebih dari air terjun Gunung Janggot merupakan makam seorang wali yang dulunya pernah menyebar agama Islam di sejumlah permukiman warga di Kecamatan BKU.  “Makam yang ada sudah dikeramatkan. Bahkan, saking dikeramatkan, puluhan tahun sebelum destinasi air terjun ini ada. Wisatawan telah banyak berkunjung ke makam itu. Hingga kini, makam itu masih banyak dikunjungi oleh peziarah. Bahkan kalau hari-hari libur atau perayaan hari besar Islam. Makam ini banyak yang diziarahi oleh wisatawan sembari mengunjungi lokasi,” tuturnya. (**)

Komentar Anda