Medana Jadi Lokasi Pembangunan Pelabuhan Yatch

Medana Jadi Lokasi Pembangunan Pelabuhan Yatch
RENCANA LOKASI : Inilah ratusan kapal Yatch yang bersandar di Pelabuhan Medana Bay Marina Hotel pada tiga hari. Dan lokasi ini akan dijadikan sebagai lokasi rencana pembangunan pelabuhan Yatch. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara bakal memilih pelabuhan Medana Bay Marina Hotel di Desa Medana Kecamatan Tanjung untuk menjadi lokasi rencana pembangunan pelabuhan tempat kapal asing (Yatch).

Lokasi ini dipilih setelah ada kesepakatan antar Pemkab bersama pemilik hotel. Karena melihat pelabuhan sudah sering bersandar kapal Yatch dari berbagai negara. “Sangat positif KLU akan dijadikan pintu masuk yatch yang berasal dari berbagai negara nanti kalau berhasil harapan kami dapat menambah media (fasilitas) kita untuk perkenalkan Lombok Utara di mata dunia,” terang Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar pada saat penyambutan Kapal Yatch, baru-baru ini.

Baca Juga :  ‘Boatman’ Pelabuhan Tikus Tolak Ditertibkan

Dari sisi persiapan fasilitas sebagai salah satu bentuk yang dilakukan dengan memperbanyak jumlah hotel di darat. Untuk itu, terhadap para investor yang akan menanamkan modal pemerintah menyambut dengan tangan terbuka. Jadi, para wisatawan dunia yang datang menggunakan Yatch tersebut memiliki banyak opsi untuk tinggal. “Fasilitas kami siapkan hotel banyak sekali dan kita terus upayakan. Selain itu, kita juga  mempermudah masuknya investasi bidang pariwisata tidak sulit kita ambil sikap,” jelasnya

Kembali terkait pelabuhan sendiri, kata Najmul, belum lama ini pihaknya sudah melakukan koordinasi mengenai tindaklanjut dari usulan itu ke pusat. Dalam prosesnya ada dua lokasi yang akan dibuat sebagai pintu masuk Yatch Internasional di Lombok Utara. Diantaranya kawasan Medana atau justru pelabuhan Teluk Nara, sebab dari dua tempat itu hingga saat ini belum diketahui yang mana bakal direalisasikan. “Kemarin komunikasi sudah kita bangun, di sana ada lengkap dengan Syahbandar, Bea cukai, maupun pihak Kemenhub. Umpamanya di Teluk Nara kalau di sana siap, tentu kita pisah. Tetapi kalau di sini dianggap lebih nayaman maka akan memungkinkan di sini saja,” paparnya.

Komentar Anda
1
2