Mahasiswa Korban Demo Jalani Perawatan Intensif di RSUP NTB

IST/RADARLOMBOK.CO.ID TERBARING : Harmu Jiardin saat ini, Sabtu (28/9) masih belum sadarkan diri di RSUD Provinsi NTB. Korban mengalami pendarahan di kepala saat aksi mahasiswa di depan gedung DPRD NTB, Kamis (26/9).

MATARAM – Kapolda NTB, Irjen Pol Nana Sudjana mendatangi RSUD Provinsi NTB Sabtu, (28/9) untuk menjenguk, Harmu Jiardin, salah seorang mahasiswa Politeknik Medica Farma Husada Mataram di RSUD Provinsi NTB. Harmu merupakan, salah seorang mahasiswa peserta aksi demo menolak RUU KPK dan RUU KUHP di depan kantor DPRD NTB dan menjadi korban.

Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana mengunjungi Harmu di RSUD Provinsi NTB, pada Sabtu (28/9) sekitar pukul 13. 35 Wita. Harmu sendiri di ruang perawatan RSUD NTB dalam kondisi terbaring lesu, mata sebelah kanan Nampak lebam kehitaman. Sebelum kunjungan Kapolda NTB Nana Sudjana, jajaran Polres Mataram terlebih dahulu menjenguk Harmu, sekitar pukul 12.52 Wita.   

Saat kunjungan Kapolda NTB, jajaran kepolisian Polres Mataram, meminta agar kunjungannya tidak dipublikasikan.

“Maaf mas bapak Kapolda tidak berkenan kesana kalau masih ada media. Mohon ya mas meninggalkan tempat ini, soal pak  Kapolda tidak berkenan kalau masih ada media di lokasi,” ucap Kanit Binmas Polres Mataram, Dewi lewat via telpon rekannya yang standby di RSUD Provinsi NTB menunggu kedatangan Kapolda.

Tidak seperti biasanya Kapolda Irjen Pol Nana Sudjana dikawal ketat oleh jajaran kepolisian saat berkujung kesuatu tempat. Kali ini hanya didampingi oleh ajudannya saja. Pantauan langsung radarlombok. co.id, di RSUD Provinsi NTB, korban aksi unjuk rasa  yang masih terbaring hingga saat ini di Ruang Sendang Gile lantai 3 nomor kamar inap 703. Kehadiran Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana disambut Kasubang Humas RSUD NTB di depan gedung Irna C Instalasi Rawat Inap dengan menggunakan seragam lengkap.

Kasubag Humas RSUD Provinsi NTB, Solikin menyampaikan  Kapolda NTB menjeguk korban bersama Ajudannya saja.

“Ya beliau hanya sebentar saja tadi di sana, langsung balik,” ungkapnya saat dikonfirmasi radarlombok.co.id.

Solikin, juga menyampaikan kondisi pasien atas nama Harmu Jiardin yang sedang dirawat intensif, karena sebelumnya korban dirawat di RSUD Kota Mataram. Namun karena kondisi pasien yang mengalami pendarahan dibagian kepala, sehingga harus dirujuk ke RSUD Provinsi NTB.

“Ya terima kemarin (Jumat,red) rujukan dari RSUD Kota Mataram. Kita terima di UGD akhirnya langsung dilakukan observasi. Sekarang di tangani dokter spesialis bedah syaraf,” ujarnya.

Sesuai data yang diterima dari RSUD Kota Mataram, Solikin menjelaskan, hasil diagnosa korban mengalami  cindra kepala ringan (CKR). Namun hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis RSUD Provinsi saat dilakukan observasi belum bisa memberikan keterangan mengenai kondisi pasien, karena bukan ranahnya.

“langsung aja nanti tanya dokter nya. Soal kemarin langsung diperiksa oleh tim medis, namun kami tidak bisa menjelaskan hasilnya, karena itu bukan kewenangan kami,” ujar Solikin.

Hingga saat ini Harmu Jiardin belum sadarkan diri, karena masih terpasang selang oksigen dan kondisi cindra dibagian kepalanya bedasarkan pantauan radarlombok.co.id secara langsung di ruangan perawatan Harmu Jiardin, terlihat jelas kondisinya masih terbaring.

Keluarga Sepupu Harmu Jiardin, Jhon yang setia menunggu di ruangan bergantian bersama rekan-rekannya menyampaikan kondisi sepupunya yang masih belum sadarkan diri.

“Ya kondisinya memang belum sadar sepenuhnya. Kita hanya bisa berharap semoga dia cepat sembuh,” ucapnya saat ditemui radarlombok.co.id.

Jhon juga menceritakan tentang Harmu Jiardin seorang anak yatim piatu berasal dari Sape, Kabupaten Bima yang saat ini masih menempuh pendidikan semester lima di Politeknik Medica Farma Husada Mataram jurusan Analis Kesehatan.

“Dia ini anak yatim piatu, kedua orangnya sudah meninggal, tinggal saudaranya. Tapi mereka ada yang tinggal di Jakarta, Kalimantan, jadi kalau pulang ke Bima dia tinggal sendiri. Kalau di Mataram, Harmu tinggal di kos di Batu Ringkit,” terangnya.

Saat kejadian, Jhon tidak ada di lokasi  karena tidak tahu kalau Harmu ikut dalam aksi tersebut.

“Saya baru tahu pas Harmu dibawa ke Rumah sakit Kota, kamis malam selesai sholat magrib, saya juga nggak tahu kalau Harmu iku aksi,” ucapnya. (sal)

Komentar Anda